TajukNasional Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengeluarkan instruksi tegas kepada jajaran Kabinet Merah Putih menyusul kebijakan tarif baru impor yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Pemerintah AS menetapkan tarif sebesar 32% untuk sejumlah barang asal Indonesia, kebijakan yang disebut sebagai respons atas tarif 64% yang dikenakan Indonesia terhadap produk-produk AS.
Menanggapi hal tersebut, Prabowo meminta kementerian terkait segera melakukan langkah strategis, termasuk perbaikan struktural dan deregulasi.
Langkah ini mencakup penyederhanaan serta penghapusan regulasi yang dinilai menghambat, khususnya dalam hal hambatan non-tarif.
“Presiden Prabowo telah menginstruksikan Kabinet Merah Putih untuk melakukan langkah strategis dan perbaikan struktural serta kebijakan deregulasi, terutama terkait Non-Tariff Barrier,” demikian pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (4/4).
Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing, menarik investor asing, dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Pemerintah juga tengah menyiapkan kebijakan tambahan guna menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif serta memperluas lapangan kerja.
Sebagai respons atas kebijakan tarif AS, Indonesia akan mengirimkan delegasi guna membuka jalur negosiasi.
Pemerintah juga tengah menganalisis dampak ekonomi dari kebijakan tarif tersebut serta mempersiapkan berbagai langkah mitigasi.
Kementerian Luar Negeri menyebut tarif 32% itu memberikan tekanan signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia.
Pemerintah, bersama Bank Indonesia, terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan ketahanan ekonomi nasional dalam menghadapi tekanan global.
