Minggu, 12 Oktober, 2025

Gelombang Penolakan Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam Artistik Jakarta 2025

TAJUKNASIONAL.COM Penolakan Atlet Israel terus bergema menjelang penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 9–25 Oktober mendatang.

Penolakan tersebut mencuat sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan kecaman terhadap tindakan genosida Israel di Jalur Gaza.

Suara penolakan datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, hingga sejumlah anggota DPR RI dan partai politik nasional.

Mereka menilai kehadiran kontingen Israel di ajang olahraga internasional itu tidak pantas dilakukan di tengah penderitaan rakyat Palestina akibat serangan brutal Israel.

Baca Juga: Spanyol Resmi Embargo Senjata ke Israel, Tegas Kecam Genosida di Gaza

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan sikap tegasnya.

Ia menyatakan tidak akan memberi izin bagi atlet Israel untuk berlaga di wilayah Jakarta selama dirinya menjabat sebagai gubernur.

“Tentang atlet Israel kalau ke Jakarta, tentunya sebagai gubernur Jakarta dalam kondisi seperti ini pasti saya tidak mengizinkan,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Pramono juga mengimbau pemerintah pusat agar tidak menerbitkan visa bagi atlet Israel.

Menurutnya, langkah tersebut penting untuk mencegah potensi reaksi negatif dari masyarakat yang selama ini menunjukkan dukungan kuat kepada Palestina.

“Kalau saya, yang paling penting visanya enggak usah dikeluarin aja, supaya enggak ke Jakarta. Karena enggak ada manfaatnya dalam kondisi seperti ini ada atlet gimnastik (Israel) itu bertanding di Jakarta, pasti akan menyulut kemarahan publik,” tegasnya.

Baca Juga:Israel Akan Mendeportasi 170 Aktivis yang Ditahan Setelah Serangan Flotilla Bantuan ke Gaza

Indonesia sebagai negara yang secara konsisten membela kemerdekaan Palestina seharusnya bersikap tegas terhadap Israel.

Kehadiran kontingen dari negara tersebut dianggap bertentangan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia yang menolak segala bentuk penjajahan.

MUI meminta panitia dan federasi olahraga internasional memahami sensitivitas politik dan kemanusiaan yang sedang terjadi.

Gelombang penolakan ini menunjukkan sikap konsisten masyarakat Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina serta menolak normalisasi hubungan dengan Israel di bidang apa pun, termasuk olahraga.

Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini