TAJUKNASIONAL.COM Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan adanya potensi korupsi dalam proses pengadaan armada baru Garuda Indonesia dengan nilai mencapai 8,03 miliar dolar AS.
Peringatan tersebut disampaikan Ketua KPK, Setyo Budiyanto, dalam audiensi bersama jajaran Garuda Indonesia di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Setyo menegaskan bahwa persoalan hukum pengadaan pesawat di masa lalu harus dijadikan pelajaran penting agar tidak terulang kembali.
“Kita harus memastikan tidak mengulang kesalahan. Pengadaan sebesar ini harus transparan, akuntabel, dan bebas konflik kepentingan,” ujar Setyo dalam keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025).
Baca Juga: Ilham Habibie Serahkan Rp 1,3 Miliar, KPK Kembalikan Mobil Mercedes Benz BJ Habibie
Risiko Besar dalam Proses Pengadaan
Wakil Ketua KPK, Agus Joko Pramono, menyoroti sejumlah risiko yang kerap muncul dalam pengadaan bernilai besar, seperti permainan harga, manipulasi spesifikasi, konflik kepentingan, hingga gratifikasi.
Oleh karena itu, KPK akan melakukan monitoring secara berlapis untuk memastikan setiap tahap pengadaan sesuai aturan.
Senada, Wakil Ketua KPK lainnya, Ibnu Basuki Widodo, mengingatkan pentingnya menjaga independensi pengambil keputusan dari konflik kepentingan yang dapat melemahkan integritas pengadaan.
Diketahui, negosiasi Garuda Indonesia dengan Boeing menghasilkan beberapa opsi pembelian dengan nilai transaksi hingga 8,03 miliar dolar AS.
Proses ini melibatkan perubahan kontrak lama (PA 2158), skema deposit, hingga potensi tuntutan dari pihak kreditur.
Situasi ini mendorong Garuda untuk meminta adanya payung hukum yang jelas serta rekomendasi mitigasi risiko dari lembaga terkait, termasuk KPK.
Baca Juga: KPK Jerat Hendi Prio Santoso, Eks Dirut PGN Tersangka Dugaan Korupsi Gas
Komitmen Garuda Indonesia
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen menjalankan seluruh proses sesuai ketentuan hukum.
“Kami pastikan, setiap rupiah dalam pengadaan ini dikelola secara bertanggung jawab. Kehadiran KPK memperkuat komitmen kami terhadap integritas,” tegas Wamildan.
Garuda Indonesia menyadari pengadaan pesawat dalam skala besar berisiko tinggi terhadap penyimpangan.