“Kru langsung merespons laporan tersebut dan berkoordinasi dengan otoritas bandara di Melbourne untuk pencarian. Namun karena perkembangan yang terjadi, kami putuskan untuk memperkuat proses investigasi,” jelas Ade.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Garuda telah mengirimkan perwakilannya ke Melbourne guna memberikan pendampingan langsung kepada penumpang yang bersangkutan, termasuk dalam proses pelaporan ke kepolisian setempat.
“Kami terus menjalin komunikasi intensif dengan penumpang tersebut. Fokus kami adalah memastikan rasa aman dan nyaman seluruh penumpang kami tetap terjaga,” ujarnya.
Kasus ini menjadi sorotan publik setelah penumpang yang kehilangan ponselnya mempublikasikan kronologi melalui media sosial. Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa pelacakan perangkat sempat menunjukkan lokasi terakhir di sebuah hotel di Melbourne yang diinapi kru Garuda.
Namun dalam perkembangannya, pelacakan berikutnya menunjukkan perangkat tersebut berpindah dan akhirnya diduga dibuang ke sungai. Hal inilah yang memicu spekulasi dan perhatian warganet terhadap keterlibatan pihak tertentu.
Garuda Indonesia menegaskan bahwa mereka akan bertindak tegas jika ditemukan adanya pelanggaran kode etik atau profesionalisme oleh awaknya.
“Jika nantinya ditemukan pelanggaran, maka akan kami tindak sesuai ketentuan internal maupun hukum yang berlaku. Garuda menjunjung tinggi kepercayaan publik,” tegas Ade.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa dalam dunia penerbangan yang sarat kepercayaan, setiap insiden kecil pun bisa berdampak besar. Garuda Indonesia kini berada di bawah sorotan, namun langkah cepat mereka untuk mengusut kasus ini menunjukkan upaya untuk menjaga integritas layanan nasional.