TajukNasional Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya menghadiri Gala Premier film animasi Jumbo di Epicentrum XXI, Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Dalam sambutannya, Menekraf Riefky menegaskan bahwa Jumbo merupakan pencapaian besar bagi industri animasi Indonesia karena mampu bersaing di pasar internasional. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia saat libur Lebaran 2025 dan akan dirilis di 17 negara, termasuk Turki, Mongolia, Rusia, serta beberapa negara Eropa.
“Hari ini, kita tidak hanya menyaksikan peluncuran sebuah film, tetapi juga merayakan kemajuan industri animasi Indonesia. Jumbo adalah bukti nyata bahwa industri kreatif Indonesia semakin kuat, inovatif, dan siap berkompetisi di tingkat global,” ujar Riefky dalam siaran pers Kemenekraf, Sabtu (15/3).
Kemenekraf telah mendukung produksi Jumbo sejak tahap awal, sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto melalui Bappenas untuk memperkuat ekosistem animasi Indonesia. Menekraf Riefky menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga kebijakan strategis yang tepat guna.
“Kami hadir sebagai jembatan antara pelaku ekonomi kreatif dan mitra strategis agar pengembangan industri lebih efektif dan berkelanjutan. Subsektor Film, Animasi, dan Video (FAV) menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat, terbukti dari jumlah penonton film Indonesia yang mencapai rekor 82 juta pada 2024, melampaui capaian 54 juta di tahun sebelumnya. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk mendorong lebih banyak karya lokal ke panggung internasional,” jelasnya.
CEO Visinema Studios, Herry B. Salim, menyebut pencapaian Jumbo sebagai langkah awal bagi Indonesia untuk memiliki evergreen intellectual property (IP) yang dikenal secara global.
“Di dunia animasi, kita mengenal Toy Story dan Frozen sebagai evergreen IP yang bertahan lintas generasi. Indonesia belum memiliki hal serupa. Kami berharap Jumbo menjadi langkah awal dalam menciptakan IP nasional yang tak hanya sukses di dalam negeri tetapi juga dikenal secara global,” ungkap Herry.
Founder dan Group CEO Visinema, Angga Dwimas Sasongko, turut mengapresiasi dukungan nyata dari Kemenekraf yang membantu film ini menembus pasar dunia.
“Kami bersyukur mendapat dukungan nyata dari Menekraf Riefky dan timnya. Dari brainstorming hingga eksekusi, mereka benar-benar mendampingi kami, sehingga Jumbo dapat menjangkau audiens lebih luas. Keberhasilan ini membuka peluang bagi lebih banyak IP Indonesia untuk bersaing secara global,” kata Angga.
Keberhasilan Jumbo menembus pasar global menjadi bukti bahwa talenta animasi Indonesia memiliki daya saing tinggi. Menekraf Riefky menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendukung animator dan pelaku industri kreatif untuk menciptakan karya berstandar internasional.
“Kami percaya industri animasi Indonesia memiliki potensi besar. Kemenekraf akan terus mendukung para kreator agar semakin banyak karya animasi kita dikenal dan diapresiasi di dunia internasional,” tutup Riefky.