TajukNasional Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi selama tiga hari berturut-turut. Pada Kamis (3/4) pagi, letusan kembali terjadi dengan tinggi kolom abu mencapai 1.500 meter di atas puncak.
“Terjadi erupsi Gunung Marapi pada pukul 07.12 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 1.500 meter di atas puncak,” ujar petugas Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi, Teguh.
Gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar ini mengeluarkan abu berwarna kelabu pekat yang condong ke arah timur.
Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter dan berlangsung selama 1 menit 9 detik.
Sebelumnya, pada Selasa (1/4), Gunung Marapi juga mengalami erupsi, namun tinggi kolom abu tidak terpantau karena tertutup awan. Letusan tersebut berlangsung selama 34 detik dengan amplitudo 30,6 milimeter.
Kemudian, pada Rabu (2/4), gunung setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini kembali meletus sebanyak dua kali. Kolom abu letusan pertama mencapai 350 meter, sedangkan letusan kedua lebih besar dengan ketinggian 1.000 meter di atas puncak gunung.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Gunung Marapi berada pada Level II atau waspada. PVMBG mengimbau masyarakat, pendaki, dan wisatawan untuk tidak memasuki radius tiga kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).
Selain itu, masyarakat yang bermukim di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta waspada terhadap potensi banjir lahar, terutama di musim hujan.
