TajukPolitik – Pemilik dan CEO Twitter, Elon Musk sedang mencari calon kepala eksekutif baru untuk menahkodai perusahaan berlogo burung biru itu.
Elon Musk yang mengakuisisi perusahaan senilai US$ 44 miliar atau setara Rp 684,6 triliun (kurs Rp 15.559) pada Oktober 2022, sebelumnya memang mengatakan bahwa posisinya sebagai CEO hanya bersifat sementara.
“Pertanyaannya bukanlah menemukan CEO, pertanyaannya adalah menemukan CEO yang dapat membuat Twitter tetap hidup,” kata Elon Musk dikutip tajuknasional.com dari CNBC, Rabu (21/12).
Miliarder itu membuat jajak pendapat informal lewat akun Twitter pribadinya pada Minggu (18/12). Elon Musk menanyakan kepada netizen apakah dia harus mundur sebagai CEO perusahaan atau tidak.
Hasilnya, mayoritas dari 17 juta netizen yang merespons polling tersebut memilih Elon Musk agar meninggalkan jabatannya di Twitter. Merespons itu, ia mengatakan akan mematuhi hasil jajak pendapat.
Netizen memutuskan miliarder Elon Musk mesti lengser dari kursi CEO Twitter.
Hal itu terungkap dalam hasil polling alias jajak pendapat yang digelar oleh Musk untuk memutuskan nasibnya sendiri di Twitter, Senin (19/12).
Should I step down as head of Twitter? I will abide by the results of this poll.
— Elon Musk (@elonmusk) December 18, 2022
“Yes 57,5 persen, No 42,5 persen,” demikian dikutip dari data hasil akhir polling yang diikuti oleh 17.502.391 responden itu.
Sebelumnya, dalam unggahan polling tersebut Musk menyatakan “Haruskah saya mundur sebagai pimpinan Twitter? Saya akan mematuhi hasil polling ini.”
Meski begitu, ia tetap mewanti-wanti netizen soal pilihan mereka. “Seperti kata pepatah, berhati-hatilah dengan apa yang Anda inginkan, karena Anda mungkin mendapatkannya.”
Dalam kicauan lainnya, ayah dari 10 anak ini, jika mesti mundur dari kursi CEO, ingin mendapatkan CEO yang bisa membuat platform tetap hidup.
“Pertanyaannya bukanlah menemukan CEO, pertanyaannya adalah menemukan CEO yang dapat membuat Twitter tetap hidup,” kicau dia.
“Mereka yang menginginkan kekuasaan adalah mereka yang paling tidak pantas mendapatkannya,” sambung Musk.
Sejumlah warganet menduga Musk sebenarnya sudah memiliki kandidat CEO penggantinya.
“Yap, dia sudah memilih CEO baru. Elon akan pensiun menjadi Ketua Dewan [Direksi] dan Tweeter,” kicau akun @WallStreetSilv.
Namun, pria yang juga menjabat CEO SpaceX dan Tesla ini membantahnya.
“Tidak ada yang menginginkan pekerjaan yang benar-benar bisa membuat Twitter tetap hidup. Tidak ada penerus,” klaim dia.
Sebagai catatan, jajak pendapat di Twitter tidak dapat dibandingkan dengan penelitian opini publik secara profesional yang mengikuti kaidah dan metodologi khusus secara ilmiah. Akun yang tidak autentik juga dapat merespons jajak pendapat Twitter.
Sumber yang mengetahui permasalahan tersebut mengatakan bahwa pencarian CEO baru oleh Elon Musk telah berlangsung dan dimulai sebelum jajak pendapat Twitter dibuat.