TAJUKNASIONAL.COM Lembaga Indonesia Social Insight (Idsight) merilis hasil survei terbaru mengenai penilaian publik terhadap kinerja para menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto setelah setahun masa pemerintahan. Hasil survei menunjukkan beberapa menteri menerima penilaian negatif signifikan dari masyarakat.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mencatatkan skor terendah di antara seluruh anggota kabinet.
Publik menyoroti kebijakan yang dianggap memicu monopoli terkait kelangkaan BBM, di mana SPBU swasta diminta mengambil kuota impor dari Pertamina.
Selain Bahlil, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana juga masuk daftar menteri dengan kinerja terburuk, dengan skor 60,3 persen. Tingginya angka kasus keracunan pada program makan bergizi gratis (MBG) menjadi sorotan utama.
Menteri Hukum dan HAM Natalius Pigai menempati posisi ketiga dengan skor 58,2 persen. Publik memberikan penilaian negatif akibat pernyataan kontroversialnya yang membela kasus keracunan MBG, yang menurut Pigai tidak melanggar HAM.
Menteri lain yang kerap mendapat sorotan publik antara lain:
• Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (57,7 persen), dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto (55,4 persen), terkait rendahnya realisasi program 3 juta rumah subsidi.
• Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana (53,2 persen), Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (50,6 persen), Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (48,3 persen), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini (45,7 persen), serta Menteri Ketenagakerjaan Yassierli (43,2 persen).
Johan, peneliti Idsight, menegaskan bahwa hasil survei ini menjadi cerminan sentimen publik yang kritis terhadap efektivitas program dan kebijakan para menteri selama satu tahun pemerintahan.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI



