Selasa, 23 Desember, 2025

Banjir dan Longsor di Agam Sumbar Tewaskan 74 Orang, 78 Warga Masih Hilang

TAJUKNASIONAL.COM Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban jiwa akibat cuaca ekstrem berupa banjir dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, terus bertambah.

Hingga Jumat (28/11) pukul 20.00 WIB, tercatat 74 orang meninggal dunia, sementara puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.

Operasi pencarian dan pertolongan masih berlangsung hingga Sabtu (29/11), melibatkan tim gabungan dari BNPB, BPBD, TNI, Polri, Basarnas, serta relawan lokal.

Proses evakuasi dilakukan di tengah kondisi medan yang sulit akibat tumpukan material longsor dan luapan air sungai.

Baca Juga: Gerak Cepat, Kementerian PU Kerahkan Alat Berat Tangani Banjir Bandang dan Longsor di Sumut

Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Agam, korban meninggal tersebar di lima kecamatan. Dari 74 korban jiwa tersebut, 27 orang berada di Kecamatan Palembayan, dengan 21 di antaranya telah teridentifikasi, sementara 6 korban lainnya masih menunggu proses identifikasi.

Korban meninggal di Palembayan juga terdata per wilayah.

Di Kampung Tangah, sebanyak 7 korban telah teridentifikasi, Kampung Tangah Timur 9 orang, dan Subarang Ala 17 orang.

Kondisi di lapangan menunjukkan kerusakan parah di sejumlah permukiman serta akses jalan yang sempat terputus.

Selain Palembayan, korban meninggal juga ditemukan di beberapa kecamatan lain.

Di Kecamatan Malalak tercatat 10 korban jiwa, kemudian Kecamatan Tanjung Raya 2 orang, serta masing-masing 1 korban di Kecamatan Palupuh dan Kecamatan Matur. Seluruh korban di wilayah tersebut telah resmi teridentifikasi oleh petugas.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Agam melaporkan bahwa 78 warga masih hilang. Jumlah terbesar berasal dari Kecamatan Palembayan, yakni 69 orang.

Kemudian di Kecamatan Malalak tercatat 7 orang hilang, dan 2 orang di Kecamatan Tanjung Raya.

Hingga kini, tim pencarian masih menyisir area terdampak menggunakan peralatan evakuasi darat serta dukungan drone untuk mempercepat pemetaan lokasi.

Baca Juga: AHY Tegaskan Penanganan Banjir Rob Pantura Tak Hanya Mengandalkan Beton

BNPB menegaskan bahwa upaya penanganan darurat terus dipercepat, termasuk penyediaan tempat pengungsian, dapur umum, dan bantuan logistik. Tim kesehatan juga dikerahkan untuk mengantisipasi potensi penyebaran penyakit pascabencana.

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat cuaca ekstrem diprediksi masih berpotensi berlanjut.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini