TajukNasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menghentikan seluruh operasionalnya selama 24 jam dalam rangka Hari Suci Nyepi.
Penutupan berlangsung sejak Sabtu (29/3) pukul 06.00 WITA hingga Minggu (30/3) pukul 06.00 WITA.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, mengatakan pihaknya telah melakukan penyisiran di seluruh area bandara untuk memastikan tidak ada penumpang yang tertinggal sebelum penutupan dilakukan.
“Sebelum penghentian sementara operasional bandara, kami telah melakukan penyisiran di seluruh area untuk memastikan tidak ada penumpang yang ada di bandara,” ujar Ahmad Syaugi Shahab.
Selain menghentikan aktivitas penerbangan, pengelola bandara juga memastikan seluruh lampu di terminal dan area perkantoran dipadamkan sesuai dengan aturan Catur Brata Penyepian.
Meskipun operasional dihentikan, petugas tetap berjaga di ruang kontrol AOCC (Airport Operation Control Center) untuk memastikan keamanan dan kelancaran selama Nyepi berlangsung.
Sebanyak 19 pesawat tampak terparkir di apron bandara sebagai bagian dari persiapan untuk kelanjutan operasional setelah Nyepi berakhir. Semua jadwal penerbangan telah disesuaikan dengan kebijakan ini.
Untuk menjaga keamanan, pihak bandara berkoordinasi dengan pecalang Desa Adat Tuban Gede. Sekretaris Desa Adat Tuban Gede, Agus Suyasa, menyatakan bahwa pecalang telah menyiapkan pengamanan khusus di sekitar bandara.
“Kami sudah memiliki kerja sama sejak Nyepi sebelumnya. Desa Tuban sebagai penyangga bandara bertanggung jawab menjaga keamanan di sepanjang pagar bandara,” jelasnya.
Selama Nyepi, area bandara hanya diisi oleh petugas yang berjaga. Dua pos pengamanan telah dibentuk, masing-masing dijaga oleh enam pecalang.
Dengan langkah-langkah ini, pelaksanaan Nyepi di Bandara I Gusti Ngurah Rai berjalan dengan aman dan lancar.