Minggu, 14 Desember, 2025

Bahlil Lahadalia Dukung Gus Dur dan Habibie Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

TAJUKNASIONAL.COM Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa Golkar konsisten mendukung wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto.

Ia juga menyebut partainya terbuka untuk mendukung agar Presiden ke-3 RI B.J. Habibie dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) turut dianugerahi gelar serupa.

Pernyataan itu disampaikan Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/11/2025), menanggapi perdebatan publik terkait usulan gelar pahlawan bagi Soeharto.

Menurutnya, jasa dan kiprah Soeharto selama 32 tahun memimpin Indonesia tidak dapat diabaikan.

“Negara ini harus menghargai jasa para tokoh bangsa. Kita tidak bisa melupakan apa yang dilakukan oleh Pak Harto selama 32 tahun, itu sesuatu yang luar biasa,” ujar Bahlil.

Baca Juga: Bahlil Dorong Pemuda Masjid Jadi Penggerak Ekonomi dan Ilmu Pengetahuan Umat

Golkar: Setiap Presiden Punya Jasa Besar untuk Bangsa

Lebih lanjut, Bahlil menegaskan bahwa Partai Golkar juga terbuka terhadap pemberian gelar pahlawan nasional kepada presiden-presiden terdahulu lainnya yang telah wafat.

Ia menilai setiap pemimpin memiliki kontribusi tersendiri terhadap pembangunan dan perjalanan bangsa Indonesia.

“Kami itu terbuka. Bila perlu, tokoh-tokoh bangsa yang mantan presiden dan sudah dipanggil oleh Allah Subhanahu Wata’ala itu punya jasa besar. Sampai kapan bangsa ini hanya melihat kekurangan tokohnya? Lihat juga kelebihannya,” tegas Bahlil.

Dukungan Golkar untuk Gus Dur dan Habibie

Selain Soeharto, Bahlil menyoroti kiprah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan B.J. Habibie, yang menurutnya juga telah memberikan kontribusi besar bagi negara.

Ia berharap pemerintah dapat mempertimbangkan keduanya untuk memperoleh gelar pahlawan nasional.

“Pak Gus Dur juga punya kontribusi terbaik untuk negara ini. Kami menyarankan agar bisa dipertimbangkan menjadi pahlawan nasional. Pak Habibie juga, semuanya punya jasa,” tuturnya.

Bahlil menambahkan, pemberian gelar pahlawan nasional bukan sekadar penghargaan simbolik, melainkan bentuk pengakuan negara terhadap jasa nyata tokoh-tokoh bangsa yang telah berjuang dan berkontribusi bagi Indonesia di masa kepemimpinannya.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia Dorong Pemuda Masjid Jadi Pusat Gerakan Ekonomi dan Ilmu Pengetahuan

Konteks Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

Isu pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto mencuat kembali menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini