TajukNasional Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (19/03).
Dalam pertemuan ini, Airlangga melaporkan perkembangan ekonomi nasional, pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK), serta kerja sama ekonomi internasional.
“Tadi kami menyampaikan perkembangan perekonomian dan rencana terkait dengan kawasan ekonomi khusus. Bapak Presiden juga membahas KEK Batang,” ujar Airlangga kepada awak media.
Presiden Prabowo menyoroti kerja sama Two Countries Twin Parks antara Indonesia dan Fujian, Tiongkok, yang bertujuan menarik investasi industri ke KEK Batang dengan nilai Rp16 triliun.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Prabowo dengan Presiden Xi Jinping sebelumnya.
Airlangga juga melaporkan perkembangan KEK lain, seperti Nongsa dan Singhasari. Di Nongsa, akan ada ekspansi kawasan dan masuknya beberapa pusat data (data center), sementara di KEK Singhasari, King College’s telah beroperasi dan akan bergabung dengan Queen Mary sebagai bagian dari Russell Group.
Terkait perekonomian nasional, Airlangga memastikan fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat.
Ia mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi relatif stabil, inflasi masih terkendali, dan indeks keyakinan konsumen PMI mencapai 53,6 pada Februari.
Selain itu, cadangan devisa tetap tinggi dan neraca perdagangan hingga Februari 2025 mencatat surplus USD6,61 miliar.
Dalam pertemuan ini, Prabowo juga mengarahkan optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendukung sektor produktif. Airlangga menyebut akan ada revisi Keppres terkait KUR dengan melibatkan lebih banyak kementerian.
Selain itu, kerja sama internasional seperti perjanjian dengan Eurasian Economic Union (EAEU) dan aksesi Indonesia ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) turut dibahas.
Pemerintah optimistis perekonomian Indonesia akan terus bertumbuh di tengah tantangan global.
