Semuanya ditenagai oleh baterai kecil yang dapat diisi ulang secara nirkabel. Walaupun Audrey belum bisa berjalan kembali, ia menganggap pencapaian ini sebagai awal yang baru dalam hidupnya.
“Aku sudah jadi quadriplegic (lumpuh kaki dan tangan) sejak usia 16, jadi banyak sekali kisah yang ingin kutuliskan. Semoga teknologi ini bisa membantuku menulis buku tentang perjalanan hidupku,” ucapnya penuh harapan.
Elon Musk turut menanggapi pencapaian ini melalui platform X dengan menulis, “Dia mengendalikan komputer hanya dengan pikirannya. Kebanyakan orang belum sadar bahwa ini sudah mungkin terjadi.”
Didirikan pada tahun 2016, Neuralink memiliki visi besar untuk menyatukan kecerdasan manusia dengan AI, menyembuhkan gangguan neurologis, dan di masa depan, meningkatkan kemampuan manusia.
Meski teknologi ini masih berada dalam tahap awal uji klinis, dampaknya sudah terasa. Sebelumnya, pengguna pertama Neuralink, Noland Arbaugh, sempat mengalami gangguan teknis ketika beberapa benang implan terlepas dari posisinya.
Meski demikian, bagi Audrey dan delapan pasien lain yang ikut serta dalam uji coba ini, teknologi tersebut telah membuka peluang baru dan membawa harapan besar akan masa depan yang lebih mandiri dan bermakna.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI