Sabtu, 19 April, 2025

Antisipasi Defisit Perdagangan Migas, Demokrat: Pemerintah Harus Berikan Insentif dan Prioritaskan Pengelolaan Migas

Tajukpolitik – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengatakan sumber energi minyak dan gas (migas) masih menjadi tumpuan untuk menggerakkan roda perekonomian.

Namun, menurutnya, fakta di Indonesia, realisasi produksi minyak pada 2022 hanya mencapai 612.300 bpod, lebih rendah ketimbang target sebesar 703.000 bpod, atau dibandingkan realisasi pada 2021 sebesar 660.300 bpod. Produksi gas juga sama, hanya sebesar 5.347 mmscfd dibandingkan target 5.800 mmscfd.

“Ini perlu diatensi khusus, bagaimana menyiapkan strategi yang tepat agar produksi migas semakin tinggi. Jika ini dibiarkan, defisit neraca perdagangan migas akan semakin besar,” tegasnya, Minggu (12/2).

Melihat hal tersebut, ia pun meminta agar sektor migas mendapatkan prioritas dan insentif. Menurutnya, perkara migas bukan saja isu ekonomi dan energi, namun berkaitan dengan kedaulatan negara. Apalagi tengah ketidakpastian global dan ancaman resesi yang masih membayangi dunia, sektor energi akan sangat menentukan keberlanjutan hidup sebuah negara.

“Kita juga seringkali mengalami kelangkaan dan harga migas yang tinggi langsung berdampak pada inflasi dan kenaikan harga bahan pokok. Jika tidak ada kemandirian energi, maka Indonesia hanya akan menjadi negara yang terdampak fluktuasi harga di tingkat global. Akhirnya keuangan negara tertekan, rakyat yang mesti menanggung resiko,” jelasnya.

Dia pun berharap pemangku kebijakan, terutama SKK Migas sebagai regulator di sektor hulu dan Pertamina sebagai pemain utama migas terus mencari strategi dan skema terbaik agar skala produksi terus meningkat. Namun lebih dari itu, persoalan ini harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, terutama peningkatan investasi dan operasional produksi migas.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini