TajukPolitik – Warganet merasa penyambutan atas bebasnya napi koruptor, Anas Urbaningrum berlebihan dan aneh. Apalagi, terlepas dari skenario yang menjerat Anas Urbaningrum, ia telah diputus pengadilan telah melakukan korupsi.
Seperti pengguna Twitter dengan akun @bac***, ia menyebut, penyambutan atas kebebasan Anas Urbaningrum yang seorang koruptor terlalu dibesar-besarkan dan banyak drama, “Memangnya mantan napi korupsi mau bikin kejutan apa? Napi korupsi kok diagungkan dan dikasih panggung,” kicaunya.
Pemilik akun Twitter @kaf*** sepakat. Menurutnya, penyambutan bak pahlawan seorang narapidana lebih buruk dari mengelu-elukan seorang pemerkosa keji yang bebas dari penjara.
Pemilik akun Twitter @aba*** menyebut, “Anas bukanlah tahanan politik tetapi terpidana kasus korupsi, yang terbukti bersalah di pengadilan, proses bandingnya kalah, kasasi kalah, dan Peninjauan Kembali-nya juga kalah. Oleh karenanya, ia tak ppanas dielu-elukan.”
“Pengguna Twitter @hc*** mencibir, “Ngapain harus mendramatisir keluarnya napi korupsi?”
Menanggapi banyaknya orang yang menyambut kebebasan Anas Urbaningrum, pengguna Twitter lainnya @rt*** menyebut, “Indonesia ini semua serba lucu, yang serius cuma penderitaan rakyatnya.”
Warganet dengan akun @tkg*** mengatakan, penyambutan Anas Urbaningrum di depan Lapas Kelas 1 Sukamiskin bak penyambutan saat tokoh Afrika Selatan Nelson Mandela bebas dari penjara.
Namun warganet ini nyinyir, bahwa Anas tak bisa disamakan dengan Mandela pasalnya, Mandela tidak masuk penjara gara-gara korupsi. “Oiya btw, Mandela masuk penjara bukan gara-gara korupsi,” kicaunya.
Warganet lainnya menyindir Anas Urbaningrum, “Harusnya taubat nasuha, bukannya malah jadi sok jagoan.”
Seperti diketahui mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum resmi bebas setelah ditahan di Lembaga Pemasyaratakan (Lapas) Kelas I Sukamiskin, dengan program cuti menjelang bebas, Selasa, 11 April 2023. Meski sudah bebas, ia diwajibkan melapor selama tiga bulan ke depan pada Balai Pemasyarakatan (Bapas).
Anas Urbaningrum bebas dari Lapas Kelas 1 Sukamiskin mendapatkan sambutan dari sahabat dan loyalisnya.
Sekadar informasi, Anas mendekam di Lapas Sukamiskin selama 9 tahun dan tiga bulan. Selama itu pula, ia merasa tidak kehilangan teman-teman yang selalu berjuang dengannya.