Sabtu, 13 September, 2025

AHY Laporkan Progres Giant Sea Wall ke Presiden Prabowo, Dorong Skema Investasi Terintegrasi

TAJUKNASIONAL.COM – Presiden RI Prabowo Subianto menerima laporan perkembangan proyek Giant Sea Wall (GSW) dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa, Laksamana Madya TNI (Purn.) Didit Herdiawan Ashaf, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Menko AHY menjelaskan bahwa pembangunan GSW tidak dilakukan dengan pendekatan tunggal, melainkan secara menyeluruh dan terintegrasi. Menurutnya, tidak semua kawasan pesisir membutuhkan tanggul laut, karena beberapa lokasi dapat ditangani dengan penguatan tanggul pantai atau solusi berbasis ekosistem seperti penanaman mangrove.

“Solusi yang diambil harus sesuai kondisi di lapangan. Ada wilayah yang efektif dengan tanggul laut, ada pula yang cukup dengan penguatan pantai dan mangrove. Pendekatan ini lebih adaptif dan berkelanjutan,” ujar AHY usai bertemu Presiden.

Ia menekankan, proyek GSW sangat vital untuk melindungi kawasan Pantura Jawa dari penurunan muka tanah dan banjir rob. Selain melindungi masyarakat pesisir, infrastruktur ini juga menjaga keberlangsungan kawasan industri strategis serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

AHY juga menyoroti peran penting Badan Otorita Pantura Jawa sebagai pelaksana utama. Lembaga ini akan mengembangkan rencana induk sekaligus mengeksekusi pembangunan di lima provinsi yang terlibat: DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. “Kolaborasi lintas kementerian serta pemerintah daerah menjadi kunci agar program ini berjalan cepat dan tepat,” tambahnya.

Terkait pembiayaan, Kepala Badan Otorita tengah merumuskan skema pendanaan yang lebih efisien. AHY menegaskan, proyek raksasa ini tidak bisa hanya bergantung pada APBN, tetapi juga memerlukan investasi domestik maupun internasional.

Sebagai tahap awal, pemerintah akan menyinkronkan berbagai konsep yang sudah ada agar menghasilkan rencana induk komprehensif sebelum memasuki tahap pembangunan fisik.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini