TAJUKNASIONAL.COM – Gelombang protes mahasiswa kembali terjadi di Jakarta. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) bersama Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar aksi unjuk rasa, pada Jumat (29/8/2025).
Aksi ini merupakan respons atas insiden represif aparat kepolisian dalam membubarkan demonstrasi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025), yang menewaskan seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kutniawan.
Korban tewas usai terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob yang dikerahkan untuk membubarkan massa.
BEM UI menegaskan bahwa aksi kali ini adalah bentuk solidaritas terhadap rakyat yang dinilai mendapat perlakuan brutal dari aparat.
Baca juga: Pengemudi Ojol Tewas Ditabrak Rantis saat Demo Jakarta
Hal senada disampaikan Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram. Ia menyebut insiden ojol tewas dilindas rantis merupakan titik balik kemarahan mahasiswa.
“Kami akan turun menyikapi kondisi yang sama sekali tidak dapat dimaklumi,” ujar Ikram.
Dalam aksinya di Polda Metro Jaya, mahasiswa membawa lima tuntutan utama yang langsung ditujukan kepada kepolisian dan pemerintah:
1. Menuntut Polri bertanggung jawab atas penangkapan, kekerasan, hingga pembunuhan terhadap massa aksi.
2. Mencopot Kapolda Metro Jaya dan Kapolri karena dianggap tutup mata serta membiarkan tindakan represif.
3. Menghukum anggota Polri yang terlibat dalam kekerasan, penyiksaan, hingga pembunuhan terhadap demonstran.
4. Membebaskan seluruh massa aksi yang masih ditahan aparat pasca demo.
5. Menuntut reformasi institusi Polri agar kembali pada tugas pokok dan wewenang yang sebenarnya.
Tragedi meninggalnya Affan Kutniawan menjadi pemicu utama aksi besar-besaran ini.
Dalam video yang beredar, korban terlihat mengenakan jaket hijau khas pengemudi ojol.
Baca juga: Pimpin Revolusi Kesehatan Nasional, Presiden Prabowo Siapkan 500 Rumah Sakit untuk Rakyat!
Ia sempat terjatuh di jalan, lalu berada di bawah kolong mobil rantis, namun kendaraan tersebut tetap melaju hingga melindas tubuh korban.
Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RS Pelni Petamburan, Jakarta Pusat.
Identitas yang beredar menunjukkan Affan adalah warga Jakarta.
Peristiwa ini langsung viral di media sosial dan memicu kemarahan publik, termasuk mahasiswa.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI