Jumat, 25 April, 2025

Heru Budi Sibuk Hapus Jejak Anies Hingga Kemacetan Makin Parah, Herman Khaeron: DKI Makin Amburadul

TajukPolitik –  Anggota Komiai VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron menilai kemacetan Jakarta bertambah parah karena tak lagi dipimpin oleh Anies Baswedan. Sedangkan Heru Budi sebagai pengganti sibuk hapus jejak Anies.

Menurutnya, saat ini tak ada rekayasa lalu lintas yang cukup efektif untuk mengatasi kemacetan.

“Ya semenjak gubernurnya bukan Mas Anies nambah macet memang,” ujar Herman di Gedung DPR RI, (9/4).

Selain itu, ia menganggap kemacetan Jakarta yang kian parah mesti diatasi dengan pengembangan moda transportasi umum.

Herman mengatakan, transportasi umum bawah tanah seperti di Jepang harus semakin banyak dikembangkan.

Sebab, jalan umum yang ada sudah sangat terbebani dengan kendaraan pribadi masyarakat Jakarta.

“Kalau kita tetap menggunakan jalan konvensional saat ini agak sulit untuk membebaskan (lahan) karena tarik menarik dengan kebutuhan hunian, fasilitas kota besar, fasilitas perkantoran, dan fasilitas lainnya,” katanya.

Ia juga mengungkapkan perlunya pusat ekonomi baru di kota-kota selain Jakarta. Sehingga populasi pekerja bisa merata dan tak hanya membebani Ibu Kota.

Herman mengatakan, langkah itu mestinya yang harus dipikirkan, bukan memindahkan Ibu Kota ke Penajam Paser Utara.

Dalam pandangannya, mestinya pemerintah meningkatkan semua pelayanan publik di Pulau Jawa lebih dulu.

“Dengan tidak melupakan pusat-pusat pembangunan yang ini bisa membuat pemerataan di pulau lain atau wilayah provinsi lain,” ujar Herman.

Lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia, TomTom International BV menempatkan Jakarta di peringkat 29 sebagai kota paling macet. Nama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun ditunjuk sebagai paling bertanggung jawab.

Sebelumnya, peringkat Jakarta sempat turun ke peringkat 46 dunia pada 2021, saat Anies Baswedan sebagai menjabat Gubernur. TomTom mencatat, rata-rata waktu tempuh untuk perjalanan per 10 kilometer di Jakarta mencapai 22 menit 40 detik akibat macet.

Tidak berhasilnya Jakarta mempertahankan diri di posisi 46, dinilai karena Pj Gubernur Heru. Ia disebut tak menjalankan program yang dilakukan Anies sebelumnya.

Belum lagi, Heru saat ini merangkap jabatan. Selaian sebagai Pj Gubernur DKI, juga menjadi Kepala Sekretariat Presiden.

Hal itu disampaikan kader Demokrat Herman Khaeron. Ia mengatakan, program Anies tak dilanjut mesti baik untuk warga.

“Pj Gubernur DKI sibuk menghapus jejak Anies, bukan melanjutkan pekerjaan yang baik untuk warga DKI, dan sibuk juga sebagai kepala sekretariat presiden,” ungkapnya dikutip tajuknasional.com dari cuitannya di Twitter, Minggu (9/4).

Karenanya, anggota DPR RI ini tak heran dengan kondisi DKI saat ini. Ia menyebutnya amburadu

“Pantaslah DKI makin amburadul,” pungkasnya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini