Aksi mogok ini berdampak pada lebih dari 100 gerai di berbagai kota, menandai tekanan yang terus meningkat terhadap manajemen Starbucks.
Di sisi lain, kontroversi kembali muncul setelah terungkap bahwa CEO Starbucks, Brian Niccol, menerima paket kompensasi senilai US$96 juta hanya dalam empat bulan bekerja. Kontrasnya kondisi tersebut dengan rendahnya upah pekerja turut memicu semakin kuatnya gelombang protes.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI



