Selasa, 2 Desember, 2025

Wali Kota New York Zohran Mamdani Gabung Mogok Pekerja Starbucks, Kritik Ketidakadilan Upah

TAJUKNASIONAL.COM Wali Kota New York Zohran Mamdani turun langsung ke jalan untuk bergabung dengan para pekerja Starbucks yang menggelar aksi demonstrasi di kawasan Gowanus, Brooklyn, pada Senin (1/12).

Para pekerja jaringan kedai kopi global tersebut telah melakukan aksi mogok kerja dalam beberapa tahun terakhir untuk memprotes upah yang dinilai tidak layak serta jadwal kerja yang tidak jelas.

Dalam aksi yang digelar di depan gerai Starbucks Gowanus, Mamdani tampak menyampaikan dukungan penuh terhadap tuntutan para pekerja.

Ia menegaskan bahwa keadilan upah dan peningkatan taraf hidup merupakan isu mendesak yang harus diperjuangkan.

“Saat saya menjadi wali kota kota ini, saya akan terus berdiri di garis depan bersama para pekerja. Kami ingin membangun pemerintahan yang dikenal selalu berdiri bersama para pekerja di setiap langkahnya,” ujar politikus berhaluan sosialis demokrat itu, seperti dikutip New York Times.

Baca Juga: Wali Kota New York, Zohran Mamdani Serukan Boikot Starbucks di Tengah Aksi Mogok Buruh

Selama kampanye politiknya, Mamdani memang berkomitmen menerapkan kebijakan propekerja yang lebih progresif dibandingkan Wali Kota sebelumnya, Eric Adams.

Aksinya turun ke jalan menjadi sinyal bahwa ia siap mewujudkan agenda perlindungan pekerja secara nyata.

Aksi solidaritas Mamdani berlangsung di tengah pengumuman penting dari Wali Kota Eric Adams, yang menyatakan bahwa Starbucks telah menyepakati pembayaran settlement senilai US$38,9 juta atau sekitar Rp646,5 miliar.

Penyelesaian ini menindaklanjuti berbagai pelanggaran ketenagakerjaan yang dilakukan perusahaan terhadap hukum Kota New York.

Baca Juga: Diaspora Indonesia Sambut Hangat Presiden Prabowo di New York

Departemen Perlindungan Konsumen dan Pekerja New York menyebut Starbucks telah melanggar regulasi ketenagakerjaan lebih dari setengah juta kali sejak 2021.

Salah satu pelanggaran terbesar adalah kegagalan perusahaan memberikan jadwal kerja yang tetap dan stabil bagi para stafnya.

Lebih dari 15 ribu pekerja paruh waktu akan menerima ganti rugi dalam penyelesaian ini, yaitu sebesar US$50 per minggu selama periode 4 Juli 2021 hingga 7 Juli 2024.

Namun, settlement tersebut hanya mencakup pelanggaran masa lalu dan tidak termasuk tuntutan serikat yang masih terus diperjuangkan, seperti kenaikan upah, tambahan staf, dan perbaikan jadwal kerja.

Dalam orasinya, Mamdani kembali menekankan pentingnya membangun kota yang adil bagi pekerja.

“Karena kita semua bersatu dalam keyakinan bahwa kita harus membangun New York di mana setiap pekerja bisa hidup dengan layak,” ujarnya, dikutip New York Post.

“Kita harus membangun New York di mana kata-kata kita tidak terdengar hampa. Sebagaimana kita menyebut kota ini sebagai kota serikat pekerja, kita harus membangun New York di mana para pekerja yang menggerakkan kota ini mampu tinggal di dalamnya,” tambahnya.

Baca Juga: AHY Minta KJRI dan PTRI di New York Terus Perjuangkan Nasib Palestina

Selain Mamdani, tokoh sosialis ternama Senator Bernie Sanders juga turut hadir dalam aksi tersebut, menunjukkan besarnya dukungan politik terhadap perjuangan para pekerja Starbucks.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini