Dalam prosedur pra-misi, seluruh pilot diminta menandatangani dokumen yang secara simbolis disebut sebagai “surat wasiat kematian” — sebuah bentuk kesiapan mental untuk gugur sebagai martir, yang dalam tradisi militer Pakistan, dianggap sebagai kehormatan tertinggi.
Meski sarat risiko, sebagian besar atau bahkan seluruh pesawat yang dikerahkan berhasil menuntaskan misi dan kembali ke pangkalan tanpa kehilangan. Capaian ini dipandang sebagai tamparan strategis terhadap dominasi udara India, sekaligus menegaskan kemampuan ofensif Pakistan yang sering kali dianggap hanya bertahan.
Pengamat militer menyebut operasi ini sebagai “pesan kekuatan” yang disampaikan langsung kepada dunia: bahwa ketika menyangkut harga diri nasional dan perlindungan warga, angkatan bersenjata Pakistan siap mengorbankan segalanya.
“Ini bukan sekadar operasi militer, melainkan pernyataan sikap nasional,” ujar seorang analis pertahanan di Islamabad.
Sementara itu, perkembangan diplomatik dan ajakan gencatan senjata mulai terdengar, termasuk pernyataan dari mantan Presiden AS Donald Trump yang menyebut bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk meredakan ketegangan, meski belum ada konfirmasi resmi dari kedua negara.
