Dalam pernyataan terpisah, Presiden Somaliland Abdirahman Mohamed Abdullahi menyambut baik pengakuan Israel dan menyatakan kesediaannya untuk bergabung dengan Abraham Accords.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen Somaliland dalam mendorong perdamaian regional dan global.
Baca Juga: Israel Haramkan Android untuk Komunikasi Operasional Militer, Hanya Izinkan iPhone demi Keamanan
“Somaliland berkomitmen untuk membangun kemitraan, meningkatkan kemakmuran bersama, dan mempromosikan stabilitas di seluruh Timur Tengah dan Afrika,” ujar Abdullahi.
Abraham Accords sendiri merupakan kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan sejumlah negara Arab-Muslim yang diinisiasi Amerika Serikat pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Sejauh ini, perjanjian tersebut telah ditandatangani antara lain oleh Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.
Somaliland merupakan wilayah di Somalia bagian utara yang mendeklarasikan kemerdekaan pada 1991 setelah runtuhnya pemerintahan pusat Somalia.
Meski tidak diakui secara internasional, Somaliland telah beroperasi secara de facto sebagai entitas politik dan administratif yang mandiri dengan sistem pemerintahan, keamanan, dan pemilu sendiri.
Pemerintah Somalia selama ini menolak keras klaim kemerdekaan Somaliland dan menganggap wilayah tersebut sebagai bagian integral dari kedaulatan Somalia.
Menanggapi keputusan Israel, Pemerintah Somalia menyatakan kecaman tegas.



