Sabtu, 13 Desember, 2025

China Murka, Konsul di Osaka Ancam “Penggal” PM Jepang Takaichi: Kronologi Ketegangan Memanas

TAJUKNASIONAL.COM Ketegangan diplomatik antara China dan Jepang meningkat tajam setelah Konsul Jenderal China di Osaka, Xue Jian, mengunggah pernyataan bernada ancaman yang menyebut akan “memenggal” Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi.

Ancaman tersebut dipicu oleh komentar Takaichi terkait kemungkinan Jepang mengerahkan pasukan dalam skenario darurat di Taiwan.

Pernyataan Takaichi disampaikan dalam pidatonya di hadapan parlemen Jepang pada pekan lalu.

Ia menegaskan bahwa jika China melancarkan serangan militer terhadap Taiwan, Jepang dapat mengaktifkan konsep pertahanan kolektif, yang memungkinkan pengerahan pasukan Self Defense Forces.

“Jika keadaan darurat di Taiwan melibatkan kapal perang dan penggunaan kekuatan militer, maka itu bisa dianggap sebagai situasi yang mengancam kelangsungan hidup Jepang,” ujar Takaichi.

Baca Juga: Polisi Gerebek Sindikat Penipuan Online di Lampung, 27 WN China Ditangkap

Respons Keras Beijing

China langsung bereaksi keras. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyebut pernyataan Takaichi tidak dapat diterima dan menuntut Tokyo menarik kembali ucapannya.

“Pihak Jepang harus segera memperbaiki tindakan keliru itu dan menarik kembali pernyataan tak berdasar,” kata Lin Jian dalam konferensi pers.

Namun Takaichi menolak menarik kembali pernyataan tersebut. Ia menegaskan bahwa komentar itu sejalan dengan prinsip pertahanan Jepang, serta mencerminkan kekhawatirannya terhadap agresivitas China di Selat Taiwan.

Unggahan Mengancam: ‘Leher Kotor Itu…’

Situasi memanas ketika Konsul Jenderal China di Osaka, Xue Jian, mengunggah komentar kasar di media sosial.

Dalam unggahan itu, ia tidak menyebut langsung nama Takaichi tetapi menyertakan artikel berita terkait pidato sang perdana menteri.

“Leher kotor itu yang menerobos masuk sendiri, saya tak punya pilihan selain memenggal tanpa ragu sedikit pun. Apakah Anda siap?” tulis Xue, dikutip Newsweek.

Unggahan tersebut segera dihapus, tetapi tangkapan layar telah beredar luas dan memicu kecaman publik Jepang.

Baca Juga: Markas Sindikat Penipuan Online di Lampung Digerebek, 27 WN China Ditangkap

Jepang Balik Mengecam China

Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi, menyatakan bahwa ancaman Xue sangat tidak pantas dan bertentangan dengan norma diplomatik internasional.

“Kami mendesak keras pihak China untuk mengambil langkah yang sesuai agar hal ini tidak memengaruhi arah hubungan Jepang–China secara keseluruhan,” tegas Motegi.

Parlemen Jepang hingga warganet ramai menuntut Xue meminta maaf. Bahkan beberapa anggota parlemen, seperti Hiroshi Yamada, menyerukan Xue dinyatakan persona non grata dan diusir dari Jepang.

Setelah tekanan meningkat, Xue akhirnya merespons. Ia meminta publik berhenti berspekulasi dan menyatakan bahwa “akar masalah” berada pada politisi Jepang yang dianggapnya memprovokasi isu sensitivitas Taiwan.

“Mereka dengan santai menyatakan bahwa kontingensi Taiwan adalah kontingensi Jepang. Klaim semacam itu tentu menjadi ancaman bagi China,” kata Xue.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini