Sabtu, 4 Oktober, 2025

Apa Itu Global Sumud Flotilla? Kapal Armada Kemanusiaan untuk Gaza Dibajak Israel

TAJUKNASIONAL.COM Armada kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) menjadi sorotan dunia setelah kapal-kapalnya dibajak pasukan Israel saat hendak mengirim bantuan untuk warga Jalur Gaza.

Insiden ini terjadi pada Rabu (1/10) malam waktu setempat ketika armada berada 85 kilometer dari perairan Gaza.

Juru bicara GSF, Saif Abukeshek, menyebut pasukan Israel menculik 201 orang dari kapal tersebut. Mereka termasuk aktivis asal Swedia Greta Thunder serta 12 warga Malaysia.

Secara keseluruhan, armada GSF membawa 50 kapal dengan lebih dari 500 aktivis dan relawan dari berbagai negara.

Baca Juga: Israel Cegat 13 Kapal Global Sumud Flotilla, 210 Aktivis Ditangkap

Pembajakan ini memicu gelombang kecaman dari dunia internasional.

Negara-negara seperti Venezuela, Malaysia, hingga Turki mengecam keras tindakan Israel yang dinilai melanggar hukum internasional.

Turki bahkan menyebut aksi militer Israel sebagai tindakan teror terhadap warga sipil.

Saat ini, berbagai negara sedang berusaha menekan Israel agar segera membebaskan para relawan.

Arti dan Makna Global Sumud Flotilla (GSF)

Selain peristiwa penangkapan, perhatian juga tertuju pada arti dari nama Global Sumud Flotilla (GSF). Dalam bahasa Arab, istilah ini dikenal sebagai Ustul As Sumud Al Alami.

Nama tersebut memiliki makna yang sangat penting dalam konteks perjuangan Palestina.

Kata “Sumud” dalam bahasa Arab berarti resilience atau steadfastness dalam bahasa Inggris, yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia bermakna pertahanan atau keteguhan.

Sumud merupakan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan bentuk perlawanan sehari-hari rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel tanpa menggunakan kekerasan.

GSF sendiri merupakan inisiatif global yang dibentuk oleh warga sipil dari berbagai negara untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza dan sekaligus menantang blokade Israel yang telah berlangsung lama.

Armada ini mengangkut berbagai kebutuhan pokok, mulai dari bahan makanan hingga susu formula untuk bayi, yang sangat dibutuhkan warga Gaza di tengah krisis kemanusiaan.

Baca Juga:FIFA Serahkan ke UEFA Terkait Nasib Israel Dilarang Tampil di Piala Dunia 2026

Tujuan GSF dan Krisis Blokade Gaza

Sejak agresi Israel ke Palestina pada Oktober 2023, pasukan Zionis memperketat blokade dan membatasi masuknya bantuan kemanusiaan.

Israel beralasan pembatasan dilakukan untuk mencegah bantuan disalahgunakan Hamas, namun faktanya jutaan warga sipil Gaza menjadi korban karena minimnya pasokan pangan, obat-obatan, hingga listrik.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini