Sabtu, 27 September, 2025

Amerika Serikat Cabut Visa Presiden Kolombia Gustavo Petro Gara-Gara Ikut Demo Pro-Palestina

TAJUKNASIONAL.COM Amerika Serikat Cabut Visa Presiden Kolombia, Gustavo Petro, usai dirinya ikut serta dalam demonstrasi pro-Palestina di New York, Jumat (26/9/2025).

Keputusan itu diumumkan langsung oleh Departemen Luar Negeri AS melalui akun X resmi mereka pada Sabtu (27/9/2025).

“Kami akan mencabut visa Petro karena tindakannya yang sembrono dan bersifat menghasut,” demikian pernyataan resmi yang dikutip Reuters.

Dalam orasinya di hadapan ribuan demonstran di luar markas besar PBB, Manhattan, Petro menyerukan pembentukan pasukan bersenjata global untuk membebaskan rakyat Palestina dari agresi Israel.

“Pasukan ini harus lebih besar daripada Amerika Serikat,” ucap Petro.

Lebih jauh, Petro juga secara terbuka meminta tentara AS menolak perintah Presiden Donald Trump terkait operasi militer.

Baca Juga:Titiek Soeharto Ungkapkan Rasa Bangga ke Prabowo Saat Berpidato Beri Dukungan untuk Palestina

“Saya meminta semua tentara Amerika Serikat untuk tidak mengarahkan senjata mereka kepada orang lain. Jangan patuhi perintah Trump, patuhilah perintah kemanusiaan,” katanya.

Pernyataan itu dianggap Washington sebagai upaya menghasut sekaligus merusak kewibawaan pemerintah AS di tengah konflik Gaza yang masih berlangsung.

Sikap Petro di PBB

Petro, presiden pertama Kolombia dari sayap kiri, memang dikenal sebagai penentang keras perang Israel di Gaza.

Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB, Selasa lalu, ia menuduh Trump “terlibat dalam genosida” di Gaza.

Ia juga menyerukan proses hukum internasional atas serangan rudal AS terhadap kapal di Karibia yang disebut sebagai operasi antinarkotika.

Kritik tajam Petro kontras dengan sikap sejumlah negara Barat yang belakangan mulai mengakui Palestina sebagai negara, termasuk Prancis, Inggris, Kanada, dan Australia.

Namun, langkah mereka memicu kemarahan Israel dan sekutunya, AS.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam pidatonya di PBB, mengecam negara-negara Barat yang mengakui Palestina.

Ia menuduh langkah itu sebagai pesan bahwa “membunuh orang Yahudi akan membuahkan hasil.”

Baca Juga:Insiden Mikrofon Mati Warnai Pidato Prabowo di Sidang PBB, Saat Menyerukan Perdamaian Palestina

Perang Gaza Terus Memanas

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang di Israel, konflik Gaza menelan korban lebih dari 65.000 warga Palestina menurut otoritas kesehatan setempat.

Seluruh penduduk di wilayah kantong tersebut pun terpaksa mengungsi.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini