TAJUKNASIONAL.COM Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq, mengecam keras tayangan program Xpose di Trans7 yang menampilkan situasi di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Tayangan tersebut menuai sorotan publik lantaran dianggap melecehkan pesantren dan para ulama.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Kamis (16/10/2025), Maman menilai tayangan itu tidak hanya menyudutkan institusi pesantren, tetapi juga mencerminkan lemahnya standar etika serta kualitas jurnalistik di lembaga penyiaran nasional.
“Tayangan itu tendensius, memojokkan pesantren, dan merupakan karya jurnalistik yang rendah kualitasnya. Tidak mendidik sama sekali,” tegas Maman.
Sejak tayangan tersebut mengudara pada Senin (13/10), tagar #BoikotTrans7 langsung ramai di media sosial.
Publik mengecam episode “Xpose Uncensored” yang menampilkan narasi dan visual dengan stereotip negatif terhadap kehidupan santri.
Segmen yang paling menuai kritik berjudul provokatif: “Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?”
Potongan video itu viral dan menimbulkan kemarahan karena dianggap merendahkan kehidupan santri serta melecehkan nilai luhur pesantren.
Kritik Keras DPR dan Tuntutan Evaluasi Trans7
Maman menilai, tayangan tersebut menggiring opini publik secara sepihak dan mengabaikan prinsip dasar jurnalisme.
Ia menegaskan, Trans7 telah melakukan framing sepihak tanpa menjelaskan konteks sebenarnya.
“Trans7 mengambil potongan gambar lalu memberi narasi ala infotainment. Tidak ada keadilan dalam tayangan itu. Tidak cover both sides, tidak edukatif,” ujarnya.



