TajukNasional Hubungan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), masih menjadi sorotan.
Hingga momen Lebaran 2025, keduanya belum juga terlihat bertemu, memunculkan spekulasi bahwa komunikasi politik di antara mereka masih mengalami kebuntuan.
Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan, menilai bahwa ketidakhadiran Megawati dan Jokowi dalam open house Presiden Prabowo Subianto semakin menegaskan adanya jarak di antara mereka.
“Absennya Jokowi dan Mega di open house Presiden Prabowo menandai masih buntunya komunikasi politik antara Jokowi dengan Mega,” ujar Yusak, Selasa (1/4).
Menurut Yusak, publik tidak bisa menutup mata terhadap isu ketegangan antara Megawati dan Jokowi pasca Pilpres 2025. Sejak pemilu berlalu, keduanya tidak pernah terlihat dalam satu acara yang sama, yang semakin memperkuat dugaan adanya perselisihan politik.
Ia juga menilai bahwa baik Megawati maupun Jokowi terlihat enggan untuk duduk dalam satu forum bersama Prabowo.
“Ada kesan keduanya menghindar duduk satu meja atau satu forum dengan Prabowo. Itu yang ditangkap publik,” kata Yusak.
Ketidakhadiran mereka dalam sejumlah agenda politik pasca pemilu semakin memperkuat asumsi adanya perbedaan sikap dan kepentingan yang belum terselesaikan.
Meski begitu, belum ada pernyataan resmi dari pihak Megawati maupun Jokowi terkait spekulasi ini.
Namun, absennya pertemuan mereka dalam momen-momen penting belakangan ini semakin menguatkan anggapan bahwa hubungan politik keduanya masih belum menemukan titik temu.
