TAJUKNASIONAL.COM Nepal resmi memiliki perdana menteri baru. Presiden Ram Chandra Paudel, Jumat (12/9), melantik Sushila Karki sebagai pengganti KP Sharma Oli yang mundur setelah gelombang unjuk rasa besar memicu kerusuhan selama dua pekan terakhir.
Nama Karki muncul sebagai pilihan utama setelah ribuan aktivis menyalurkan suara melalui aplikasi daring Discord.
Forum virtual tersebut menjadi wadah diskusi para aktivis untuk menentukan arah politik Nepal, termasuk pemilihan pemimpin baru.
Karki, 73 tahun, bukan berasal dari kalangan politikus. Ia lebih dikenal sebagai mantan Ketua Mahkamah Agung Nepal dan perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut.
Masa jabatannya dari Juli 2016 hingga Juni 2017 dikenang karena sikap keras terhadap korupsi, yang membuatnya dipuji sekaligus menuai penentangan.
Lahir sebagai anak sulung dari tujuh bersaudara di keluarga petani di Nepal timur, Karki memiliki hubungan dekat dengan perdana menteri demokratis pertama Nepal, Bishweshwar Prasad Koirala.
Ia menempuh pendidikan sarjana di Mahendra Morang Campus (1972), kemudian meraih gelar master ilmu politik di Banaras Hindu University, India (1975), serta gelar sarjana hukum dari Universitas Tribhuvan, Kathmandu (1978).
Sebelum masuk ke dunia peradilan, Karki pernah bekerja sebagai asisten dosen di Mahendra Multiple Campus (1985) dan membuka kantor hukum di Biratnagar sejak 1979.
Kariernya di Mahkamah Agung dimulai pada 2009 sebagai hakim sementara, lalu dikukuhkan sebagai hakim tetap setahun berikutnya.
Pada Juli 2016, ia dipercaya memimpin Mahkamah Agung. Namun, masa jabatannya sempat terguncang ketika pada April 2017 parlemen mengajukan mosi pemakzulan dengan tuduhan bias.
Keputusan itu memicu protes luas dari publik yang menilai langkah tersebut mengancam independensi peradilan. Mahkamah Agung akhirnya turun tangan, mosi dicabut, dan Karki kembali menjabat hingga pensiun pada Juni 2017.
Selama memimpin, ia menangani sejumlah perkara penting, termasuk kasus korupsi yang menyeret Menteri Informasi dan Komunikasi Jay Prakash Prasad Gupta.
Kini, dengan mandat barunya sebagai perdana menteri, publik menanti bagaimana Karki akan memimpin Nepal keluar dari krisis politik pasca-kerusuhan dan tetap konsisten dengan sikap antikorupsinya yang selama ini menjadi ciri khas.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI