TAJUKNASIONAL – Pada momentum libur Idul Fitri 2025, sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto terlihat mendatangi kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di Solo.
Meski disebut sebagai ajang silaturahmi, kunjungan berturut-turut para pejabat tinggi ini memicu spekulasi publik, bahkan muncul istilah “matahari kembar” yang merujuk pada potensi kuatnya pengaruh Jokowi di pemerintahan baru.
Kunjungan dimulai dari Pratikno, Menko PMK, yang hadir pada hari pertama Lebaran, 31 Maret 2025. Ia mengaku hanya berbincang santai soal keluarga, tanpa agenda politik.
Disusul kemudian oleh Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi) pada 1 April, yang menyebut Jokowi memberi saran soal pemberantasan rentenir melalui program Kopdes Merah Putih.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga hadir pada 3 April, namun enggan memberikan keterangan usai kunjungannya.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyambangi Jokowi pada 9 April dan mengungkap kekagumannya atas antusiasme masyarakat yang ingin bertemu mantan presiden tersebut.
Dua menteri lainnya, Sakti Wahyu Trenggono (Kelautan dan Perikanan) dan Budi Gunadi Sadikin (Kesehatan), hadir pada 11 April. Trenggono bahkan menyebut Jokowi masih dianggap sebagai “bos”-nya dan meminta arahan.
Sedangkan Budi Gunadi mengungkap harapannya agar Jokowi diberi umur panjang sebagai simbol kesuksesan dunia kesehatan.
Tak ketinggalan, Bahlil Lahadalia (ESDM) dan Wihaji (Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga) datang bersama pada malam 8 April.
Bahlil mengaku masih menganggap dirinya sebagai murid Jokowi dan banyak menerima nasihat.
Deretan pertemuan ini menandai dinamika unik antara pemerintahan lama dan baru yang terus mencuri perhatian publik.