Rabu, 30 April, 2025

Kebakaran Hebat Landa Pemukiman di Manggarai, Ribuan Jiwa Mengungsi 

TajukNasional Kebakaran besar melanda pemukiman padat penduduk di Jalan Remaja 5, Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Insiden yang terjadi Pada Selasa dini hari, 13 Agustus 2024, sekitar pukul 02.40 WIB ini menyebabkan sebanyak 3.019 jiwa dari 1.050 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke lokasi-lokasi yang lebih aman.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta segera merespons kejadian tersebut dengan bergerak cepat untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar para penyintas kebakaran.

Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyebutkan bahwa data pengungsi yang ada saat ini merupakan hasil pendataan sementara yang dilakukan di lapangan. “Dalam kejadian ini terdapat tujuh orang yang terluka, dan mereka sudah mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan,” ujar Isnawa dalam keterangannya.

Lokasi pengungsian telah ditentukan di beberapa titik strategis, antara lain di pergudangan Infinia, Jalan Minangkabau, Masjid Al Falah di RW 07, dan SDN 05 Manggarai di RW 09. “Saat ini kami juga sedang menambah tenda untuk menampung para pengungsi,” tambah Isnawa.

Sebagai langkah awal, BPBD DKI Jakarta telah mendistribusikan berbagai bantuan kepada warga yang terdampak kebakaran. Bantuan tersebut meliputi 40 dus air mineral, 300 pcs selimut, 100 pcs mukena, 100 pcs sarung, 91 paket family kit, 200 paket kidsware, 43 paket sandang, dan 100 lembar terpal. Selain itu, 300 paket makanan siap saji juga didistribusikan kepada warga di beberapa lokasi pengungsian pada pagi hari itu.

Proses pemadaman dan pendinginan kebakaran masih berlangsung di lokasi oleh petugas Gulkarmat Jakarta Selatan. Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda, menjelaskan bahwa kebakaran yang terjadi sekitar pukul 02.30 WIB diduga disebabkan oleh korsleting listrik saat pengisian daya ponsel di salah satu rumah warga. “Menurut keterangan dari Bapak Sukiman, Ketua RT 02 RW 06, sumber kebakaran berasal dari charger handphone,” ungkap Syamsul.

Syamsul menambahkan bahwa upaya pemadaman api mengalami hambatan karena kepadatan penduduk di kawasan tersebut. “Kami harus mendobrak tembok Infinia untuk bisa mengakses lokasi kebakaran,” ujarnya.

Kebakaran ini menjadi peringatan akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran di lingkungan padat penduduk, serta perlunya langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini