TajukNasional Suhu politik di Kabupaten Purwakarta kembali memanas seiring sorotan tajam dua pengamat politik terhadap langkah kontroversial Wakil Bupati Abang Ijo Hapidin.
Langkah politiknya yang dianggap lebih berorientasi pada pencitraan ketimbang kinerja, serta kepindahannya ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI), menjadi pusat perhatian publik.
Pengamat politik lokal, Mufti Aliansyah, membandingkan gaya kepemimpinan Abang Ijo dengan Bupati Saepul Bahri Binzein alias Om Zein.
Ia menilai Om Zein lebih menonjol dalam aksi nyata, mulai dari penanganan banjir, penanaman pohon, hingga pemulangan tenaga kerja Indonesia (TKI).
“Om Zein adalah sosok teknokrat sejati yang fokus pada kerja konkret, bukan pencitraan,” ujar Mufti, Sabtu (5/4).
Sebaliknya, Abang Ijo dinilai lebih sibuk membangun citra lewat program seperti “Lapor Bang Wabup”, namun belum menuntaskan persoalan penting seperti praktik percaloan di PT Metro maupun nasib buruh di PT Randu Lawang.
“Masalah lama belum selesai, tapi justru terus bermunculan persoalan baru. Ini sangat kontraproduktif,” tambah Mufti.
Keputusan Abang Ijo meninggalkan Partai Demokrat, partai yang mengusungnya sebagai wakil bupati, dan menerima jabatan sebagai Ketua DPW PSI Jawa Barat turut menuai kritik keras.
Mufti menyebut langkah tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan rakyat.
“Om Zein tetap konsisten bersama Gerindra, sementara Abang Ijo terlihat lebih sibuk dengan manuver politik pribadi,” tegasnya.
Pergeseran ini diprediksi akan memengaruhi dinamika politik menjelang pemilu lokal mendatang, terutama dalam hal kepercayaan publik terhadap elite daerah.