TajukNasional Seorang pegiat media sosial, dr. Tifauzia Tyassumah atau yang akrab disapa Dokter Tifa, mengungkap dugaan ijazah palsu yang melibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
Dalam unggahannya di akun X, Dokter Tifa menegaskan bahwa dengan teknologi AI, dugaan pemalsuan ijazah dapat terungkap dalam hitungan detik.
“Era AI: Segala ijazah palsu bakal terungkap dalam hitungan detik!” tulisnya pada Jumat (21/3).
Dokter Tifa mengarahkan perhatian pada ketidaksesuaian tanggal pada ijazah Jokowi. Menurutnya, ijazah Jokowi yang tertulis lulus pada 5 November 1985 bertentangan dengan fakta bahwa skripsi baru dinyatakan lulus pada 14 November 1985.
“Mana ada mahasiswa UGM wisuda dan menerima ijazah dulu, baru ujian skripsi, kan bu Rektor,” ujar Dokter Tifa, sambil mendorong Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk segera menggunakan teknologi AI guna menginvestigasi lebih lanjut.
Lebih jauh, Dokter Tifa juga mengungkapkan kejanggalan dalam skripsi Jokowi. Ia menyebut bahwa lembar pengesahan dan cover skripsi menggunakan font Times New Roman, padahal font tersebut baru diciptakan pada 1992, tujuh tahun setelah Jokowi lulus.
Sementara itu, bagian dalam skripsi menggunakan mesin ketik, yang pada saat itu umum digunakan oleh mahasiswa UGM.
“Artinya: Cover dan Lembar Pengesahan berkemungkinan dipalsukan, sementara bagian tubuh skripsi yang menggunakan mesin ketik berkemungkinan asli,” kata Dokter Tifa, mengutip ahli forensik digital Rismon Sianipar.
Tidak hanya itu, Dokter Tifa juga menyoroti foto wisuda Jokowi yang diduga merupakan hasil rekayasa, serta ketidaksesuaian nama pada Buku Alumni UGM yang mencatatkan lulusan dari SMA 6 Yogyakarta.
Ia juga mencatat perbedaan nama dosen pembimbing yang tercantum dalam skripsi Jokowi dan pidato beliau di acara alumni, yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian informasi.
