Jumat, 25 April, 2025

Apresiasi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Muhammadiyah: Penghormatan Bagi Bangsa Indonesia

TajukNasional Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyambut dengan hangat rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang akan berlangsung pada 3-6 September 2024. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara umat Islam dan Katolik, serta menjadi momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan bahwa kunjungan Paus Fransiskus adalah sebuah kehormatan yang tinggi bagi Indonesia.

“Menyambut baik kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Kunjungan Paus Fransiskus merupakan kehormatan dan penghormatan bagi bangsa Indonesia,” ujar Haedar dalam pernyataannya, Selasa (3/9/2024).

Menurut Haedar, dalam konteks hubungan antar-umat beragama, terutama antara Islam dan Katolik, kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia menegaskan arti penting negara ini di mata dunia. Selain itu, kunjungan tersebut juga mencerminkan komitmen Paus Fransiskus dalam membangun dan memperkuat hubungan antara Katolik dan dunia Islam.

Paus Fransiskus sebelumnya bersama dengan Grand Syeikh al-Azhar, Dr. Ahmad el-Thayeb, menandatangani Dokumen Abu Dhabi tentang Persaudaraan Manusia. Dokumen ini menunjukkan kesamaan spirit dan komitmen antara Islam dan Katolik dalam memajukan harkat dan martabat kemanusiaan, serta kerja sama antar-iman demi perdamaian dunia.

“Rencana pertemuan Paus Fransiskus dengan kelompok-kelompok agama di Indonesia menunjukkan keterbukaan dalam dialog dan kerja sama antar-iman. Ini juga memperkenalkan Indonesia kepada dunia sebagai negara yang memiliki kemajemukan serta kerukunan agama dan budaya,” lanjut Haedar.

Muhammadiyah juga memberikan apresiasi khusus kepada Paus Fransiskus yang akan melakukan perjalanan panjang ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan tidak menginap di hotel berbintang. Sikap sederhana ini dinilai sebagai teladan yang patut dicontoh oleh para pemimpin bangsa di tingkat nasional maupun global.

Selain itu, Muhammadiyah melihat kunjungan Paus ini sebagai kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya dalam isu-isu perdamaian dunia, khususnya terkait dengan Palestina.

“Pemerintah Indonesia dapat menjadikan pertemuan dengan Paus Fransiskus untuk menyampaikan dan mendialogkan masalah-masalah perdamaian dan posisi Indonesia dalam perdamaian dunia, khususnya masalah Palestina,” ujar Haedar.

Ia menambahkan bahwa kunjungan Paus Fransiskus dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk mengambil prakarsa lebih proaktif dalam mencari solusi permanen bagi masa depan Palestina dengan melibatkan berbagai pihak di tingkat dunia.

Paus Fransiskus, yang merupakan pemimpin tertinggi Gereja Katolik, akan melakukan perjalanan apostolik dan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Ini merupakan kunjungan ketiga seorang Paus ke Indonesia, setelah Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989 dan Paus Paulus VI pada tahun 1970. Dalam kunjungan ini, Paus Fransiskus dijadwalkan akan menghadiri berbagai pertemuan penting serta memimpin misa akbar yang diharapkan akan dihadiri oleh ribuan umat.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini