TAJUKNASIONAL – Musim hujan dengan intensitas tinggi mulai menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Kondisi ini perlu diwaspadai para pengendara, terutama pengguna sepeda motor matic, agar tidak asal menerobos genangan air saat berkendara.
Perlu diketahui, motor bukanlah kendaraan amfibi yang bisa melintasi segala medan. Apalagi motor matic, yang memiliki banyak komponen penting di bagian bawah, sehingga lebih rentan rusak jika terendam air.
Mengutip panduan dari Astra Honda Motor, batas aman motor matic melintasi genangan air adalah sekitar 10–15 cm. Patokan ini bisa dilihat dari ketinggian knalpot, filter udara, CVT, hingga footstep.
Bila air sudah menyentuh bagian-bagian tersebut, sebaiknya hindari melintas.
Jika Anda terpaksa melewati genangan, perhatikan beberapa hal penting. Jaga putaran gas agar tetap stabil supaya air tak masuk melalui knalpot.
Gunakan rem depan, bukan belakang, dan jaga keseimbangan motor dari gelombang yang diakibatkan kendaraan lain.
Risiko tetap ada meski melintasi banjir secara hati-hati. Salah satu yang umum terjadi adalah CVT kemasukan air, yang menyebabkan v-belt basah dan selip.
Selain itu, oli gardan bisa berubah warna menjadi putih susu karena tercampur air dan kotoran, memicu karat hingga kerusakan.
Dalam kasus terparah, motor bisa mengalami water hammer, yaitu ketika air masuk ke ruang bakar. Ini bisa menyebabkan piston bengkok bahkan pecah, yang tentunya akan membuat biaya perbaikan sangat mahal.
Oleh karena itu, saat banjir melanda, sebaiknya pengguna motor matic berpikir dua kali sebelum nekat menerobos genangan.
Lebih aman berhenti atau mencari jalan alternatif daripada menanggung risiko kerusakan berat.
