Jumat, 26 September, 2025

Mengenal Lebih Dekat Kue Cucur: Jajanan Tradisional dengan Sejarah dan Filosofi Mendalam

TAJUKNASIONAL.COM Di tengah gempuran kuliner modern, kue cucur tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu jajanan tradisional Indonesia yang paling ikonik.

Kue manis berbentuk bulat dengan tekstur unik ini bukan sekadar camilan biasa, melainkan sebuah warisan budaya yang kaya akan sejarah dan makna filosofis.

Asal-usul dan Makna di Balik Nama

Kue cucur diyakini berasal dari budaya Betawi di Jakarta. Masyarakat Betawi, yang budayanya dipengaruhi oleh perpaduan Tionghoa, Melayu, Arab, dan India, telah menjadikan kue ini bagian penting dari kehidupan sehari-hari dan berbagai upacara adat.

Baca juga : Mencicipi Gudeg Koyor, Kuliner Khas Semarang yang Sarat Cita Rasa

Nama “cucur” sendiri berasal dari bahasa Betawi yang artinya ‘menetes’, merujuk pada cara adonan diteteskan ke dalam minyak panas.

Proses ini menghasilkan bentuk khas kue cucur, yaitu bagian tengah yang tebal dan kenyal, serta pinggiran yang tipis dan renyah.

Di balik keunikan bentuknya, kue cucur menyimpan filosofi mendalam. Bentuknya yang bundar melambangkan keutuhan dan kesempurnaan, sering disajikan dalam upacara syukuran atau pernikahan sebagai simbol kemakmuran.

Rasa manisnya diartikan sebagai harapan akan kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kesejahteraan.

Baca juga : Asam Pedas Melayu, Kuliner Khas yang Bikin Lidah Bergoyang

Bahan Sederhana, Proses Khusus

Kue cucur dibuat dari bahan-bahan yang sangat sederhana: tepung beras, gula merah, dan air.

Namun, proses pembuatannya memerlukan keahlian khusus. Adonan yang dicampur dengan gula merah cair didiamkan terlebih dahulu sebelum digoreng. Penggorengan harus dilakukan dengan teknik yang tepat untuk menghasilkan tekstur ideal, yaitu kenyal di tengah dan renyah di pinggir.

Melintasi Batas Daerah dan Negara

Seiring waktu, kue cucur tidak hanya populer di Betawi, tetapi juga menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.

Setiap daerah memiliki variasi unik, seperti penambahan pandan atau kelapa parut untuk memperkaya rasa dan aroma.

Baca juga : Mengenal Sate Maranggi, Kuliner Legendaris Asal Purwakarta

Kue ini bahkan telah melampaui batas negara, ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Thailand, yang menunjukkan pengaruh kuat kuliner nusantara.

Sebagai warisan kuliner, kue cucur tidak hanya memuaskan selera, tetapi juga menjadi pengingat akan kekayaan budaya dan tradisi Indonesia. Keberadaannya terus dilestarikan dan dicintai, baik oleh masyarakat lokal maupun mancanegara.

Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini