Senin, 29 September, 2025

Kue Putu, Warisan Kuliner Nusantara dengan Jejak Sejarah dari Tiongkok

Nama “putu” sendiri tercatat pertama kali dalam naskah Jawa kuno Serat Centhini pada 1814, di masa Kerajaan Mataram. Sejak itu, kue putu melekat sebagai bagian dari tradisi kuliner Jawa, lalu menyebar ke berbagai wilayah Indonesia.

Menariknya, di tengah masyarakat berkembang interpretasi kreatif mengenai nama kue putu. Ada yang menyebutnya sebagai singkatan dari “Pencari Uang Tenaga Uap.”

Baca juga: Mengenal Sejarah Nasi Liwet Solo, Kuliner Tradisional yang Sarat Filosofi

Ungkapan ini merujuk pada kehidupan para pedagang keliling yang menjajakan kue dengan alat kukus berbasis uap panas. Suara uap inilah yang tidak hanya berfungsi untuk memasak, tetapi juga menjadi penanda khas kehadiran penjual.

Meski akronim tersebut bukan catatan sejarah resmi, istilah itu melambangkan semangat kerja keras dan ketekunan para penjaja kue putu, sebuah simbol yang membuat jajanan tradisional ini semakin istimewa dalam khazanah kuliner Indonesia.

Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini