TAJUKNASIONAL.COM Manggar, hiasan tradisional yang terbuat dari lidi dan kertas kado, kembali ramai diburu masyarakat menjelang HUT Kota Pontianak. Salah satu pengerajin manggar di Kota Pontianak, Siaucin, yang akrab disapa Mama Fani, mengaku sudah menekuni kerajinan ini selama 4–5 tahun terakhir.
Uniknya, Mama Fani hanya menjual manggar setiap bulan Oktober, khusus untuk memeriahkan perayaan HUT Kota Pontianak.
“Kita sudah jualan manggar sekitar 4 sampai 5 tahun, dan hanya setiap bulan Oktober saja,” ujar Mama Fani saat ditemui, Sabtu (11/10/2025).
Baca juga: Kue Putu Buluh, Jajanan Tradisional yang Tak Lekang oleh Waktu
Sehari-harinya, Mama Fani mengelola toko sembako, sedangkan usaha manggar menjadi usaha sampingan tahunan.
Awal mula kerajinan ini dibuat karena membantu anaknya menyelesaikan tugas sekolah. Dari sisa bahan tugas tersebut, Mama Fani mencoba membuat manggar dan menjualnya di depan toko. Ternyata, kerajinan ini langsung laku di pasaran.
‘“Awalnya bantu anak bikin tugas sekolah, bahannya masih sisa, saya iseng buat manggar dan dijual. Ternyata banyak yang beli,” jelasnya.
Kemahiran Membuat Manggar dan Harga yang Terjangkau
Mama Fani mampu membuat ratusan manggar dalam sehari. Harga manggar bervariasi, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000 per satuan, tergantung bentuk dan hiasannya. Untuk manggar per pokok, harganya berkisar antara Rp 80.000 hingga Rp 350.000.
Baca juga: Mengenal Kue Wajik, Jajanan Tradisional dengan Filosofi dan Sejarah Panjang
Selain persediaan siap jual, Mama Fani juga melayani pesanan khusus sesuai permintaan pelanggan. Tidak hanya masyarakat umum, beberapa dinas pemerintahan, kampus, dan sekolah juga sudah memesan kerajinan manggar di tempatnya. Beberapa pesanan bahkan digunakan sebagai properti tari.



