Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Rachmat Kaimuddin, menyebutkan bahwa penjualan mobil listrik terus menunjukkan pertumbuhan signifikan, bahkan di tengah penurunan pasar otomotif secara keseluruhan.
“Potensi kita sebagai hub produksi kendaraan listrik sangat besar. Kita mampu memproduksi 1,4 juta unit dengan ekspor mencapai 500 ribu unit. Ini menunjukkan bahwa kita punya kemampuan dan supply chain yang kuat,” ujar Kaimuddin dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat.
Baca juga: Melihat Mobil Masa Depan di Auto Shanghai 2025; Teknologi Berbasis AI Bakal Dipakai Mobil Listrik
Ia menambahkan bahwa pertumbuhan kendaraan listrik sangat bergantung pada minat beli masyarakat dan dukungan regulasi.
Namun data menunjukkan tren positif. Penjualan mobil listrik meningkat dari hanya 687 unit pada 2021, menjadi 10.327 unit di 2022, dan 17.051 unit di 2023. Tahun 2024 angkanya melonjak drastis menjadi 43.188 unit.
“Tahun ini saja, dalam tiga bulan pertama, penjualan mobil listrik sudah mencapai 16.535 unit. Kami cukup optimis, dan berharap bisa tembus 100 ribu unit tahun ini,” pungkas Kaimuddin.
Tren ini menjadi sinyal kuat bahwa kendaraan listrik semakin diminati dan berpotensi menjadi masa depan industri otomotif di Indonesia.
