Sabtu, 13 September, 2025

Mengenal Adi Adrian, Presiden Direktur WAMI

TAJUKNASIONAL.COM– Nama Adi Adrian, Presiden Direktur Wahana Musik Indonesia (WAMI), tengah menjadi perbincangan hangat usai kritik yang dilayangkan penyanyi Ari Lasso terkait distribusi royalti musik.

Melalui unggahan di Instagram, Ari mengaku heran lantaran setoran royalti musik yang mencapai puluhan juta rupiah ke WAMI, hanya diterimanya sebesar ratusan ribu rupiah.

Ia pun menyayangkan kinerja lembaga manajemen kolektif tersebut yang dinilai belum transparan dalam menyalurkan hak para musisi.

Adi Adrian sendiri bukan sosok baru di industri musik. Pria kelahiran Medan, 22 Oktober 1965 ini dikenal sebagai kibordis grup legendaris KLa Project bersama Katon Bagaskara dan Ari Burhani.

Selain aktif bermusik, ia juga mendirikan rumah produksi Warna Musik yang pernah menaungi sejumlah nama besar, seperti Andre Hehannusa, Memes, dan Rida Sita Dewi.

Meski sempat menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Adi kemudian melanjutkan studi ke bidang Desain Grafis di Universitas Trisakti.

Perjalanannya di dunia musik membawanya tidak hanya sebagai musisi, tetapi juga pegiat regulasi di industri ini.

Pada 2021 lalu, Adi sempat menanggapi tuntutan Aliansi Musisi Pencipta Lagu Indonesia (AMPLI) yang mendesak pembatalan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan Musik.

Menurutnya, regulasi tersebut justru sudah sesuai dengan kebutuhan industri musik Indonesia.

“Bahwa ada bagian yang belum sempurna, iya harus diakui. Tetapi mengubah PP ini bisa menghambat pengelolaan royalti yang akhirnya merugikan pencipta dan musisi itu sendiri,” ujarnya kala itu, dikutip dari Antara (29/12/2021).

Sebagai lembaga nirlaba, WAMI memegang kuasa dari lebih 5.000 pencipta dan penerbit musik untuk melindungi serta mengelola hak cipta karya mereka. Organisasi ini juga berperan menyalurkan lisensi sah penggunaan musik di ruang publik yang bersifat komersial.

Royalti yang terkumpul kemudian didistribusikan kepada para anggota maupun mitra LMK internasional.

Namun, kritik Ari Lasso kini membuka kembali perdebatan lama soal transparansi pengelolaan royalti di Indonesia. Publik menunggu penjelasan resmi dari WAMI terkait dugaan selisih besar antara setoran dan hasil yang diterima musisi.

Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini