Selain keberaniannya di jadwal rilis, TIMUR juga mencatat tonggak penting dalam perjalanan karier Iko Uwais. Aktor laga Indonesia yang telah dikenal di panggung internasional itu menjalani debut sebagai sutradara, sekaligus tampil sebagai pemeran utama.
Mengusung genre aksi, TIMUR menampilkan koreografi pertarungan intens dengan balutan visual sinematik modern. Film ini juga membawa narasi heroik yang sarat nilai perjuangan dan nasionalisme.
“Kami lahir dari semangat para pejuang. Pesannya sederhana: maju terus, jangan mundur. TIMUR bukan hanya film, tapi simbol perlawanan sinema Indonesia terhadap dominasi Hollywood,” lanjut Yentonius.
Produser Ryan Santoso menyebut langkah ini sebagai keputusan besar yang membutuhkan keberanian ekstra. Ia menyadari perbedaan skala produksi antara film lokal dan film Hollywood sangat jauh.
Baca juga: Fakta Menarik Film Korea The Great Flood, Sci-Fi Bencana Terbaru Netflix
“Avatar adalah IP raksasa dengan anggaran yang mungkin puluhan bahkan ratusan kali lipat film Indonesia. Wajar kalau banyak yang memilih menghindar,” kata Ryan.
Meski demikian, ia optimistis kekuatan utama film nasional terletak pada dukungan penonton Indonesia.
“Dalam perjuangan, tidak selalu soal senjata besar. Dukungan masyarakat adalah kekuatan kami. Dari Indonesia, untuk dunia,” pungkasnya.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI
