Di tengah samudera luas yang memisahkan daratan utama dan pulau terluar Indonesia, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan ketegasan dan cintanya pada negeri ini.
Tanda tangan beliau atas Instruksi Presiden (Inpres) untuk mempercepat pembangunan Pulau Enggano bukan sekadar tinta di atas kertas—melainkan janji, tekad, dan keberpihakan nyata pada rakyat di garis depan Nusantara.
Enggano bukan pulau biasa. Ia adalah garda terluar Republik, terombang-ambing di Samudera Hindia, namun tetap berdiri teguh menjaga kedaulatan bangsa.
Selama ini, masyarakat Enggano telah menanti, berharap, dan berjuang dalam keterbatasan.
Akses terbatas, transportasi terhambat, dan ketergantungan pada kapal penyeberangan yang hanya bisa berlayar 12 jam—semua menjadi bukti bahwa mereka telah sabar terlalu lama.
Kini, di bawah komando Presiden Prabowo, harapan itu menemukan jalannya.