Di tengah arus deras dinamika bangsa, munculnya delapan poin saran dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI adalah bukti bahwa semangat pengabdian tak pernah pudar meski seragam telah digantung.
Dan sungguh, inilah wajah demokrasi sejati: ruang terbuka bagi dialog, aspirasi, dan kecintaan terhadap negeri.
Presiden Prabowo Subianto, pemimpin yang juga ditempa dalam kawah candradimuka TNI, menyambut aspirasi tersebut bukan dengan emosi, melainkan dengan kehormatan dan jiwa besar.
Dalam pernyataan penuh kebijaksanaan, Penasihat Khusus Presiden, Jenderal (Purn) Wiranto, menegaskan bahwa Presiden Prabowo mendengarkan, mencermati, dan memahami isi saran itu.
Namun, seorang pemimpin sejati tak boleh gegabah. Ia harus menyelami setiap butir saran secara utuh, bukan demi pencitraan sesaat, tapi demi masa depan bangsa.
Bangsa ini berdiri di atas fondasi konstitusi. Presiden Prabowo paham betul bahwa sistem trias politica bukan sekadar teori, melainkan pilar kenegaraan yang harus dijunjung tinggi.
Maka, respons beliau bukan penolakan, melainkan bentuk penghormatan terhadap hukum dan tatanan. Kita tidak bisa biarkan emosi sesaat mengoyak tenun kebangsaan.
Wahai rakyat Indonesia, inilah saatnya kita bersatu di belakang pemimpin kita! Jangan biarkan polemik liar di media sosial meracuni pikiran dan memecah belah persaudaraan.
Justru sekaranglah waktunya menunjukkan bahwa kita satu barisan menghadapi tantangan bangsa.
Percayalah, ketika waktunya tiba, Presiden akan memberikan penjelasan yang menyejukkan, penuh solusi, dan berpihak pada kebaikan negeri.
Mari jaga ketenteraman, rawat kebersamaan, dan terus dukung kepemimpinan yang bijaksana. Bersama Prabowo, Indonesia kuat!
Oleh Dede Prandana Putra (Pemerhati Sosial-Politik)