Era pemerintahan Prabowo Subianto adalah era kebangkitan bagi Indonesia. Di bawah kepemimpinan beliau, kebijakan ekonomi yang berlandaskan pada nasionalisme dan keberpihakan terhadap rakyat menjadi harapan baru untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945.
Tak bisa dipungkiri, pemerintahan Prabowo membawa angin segar bagi seluruh lapisan masyarakat, mengancam penguasa ekonomi yang selama ini hanya berpesta pora di atas penderitaan rakyat.
Menurut Prof. Daniel M. Rosyid, Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan ITS, kebijakan yang dikenal dengan nama Prabowonomics adalah sebuah terobosan besar yang mengutamakan kedaulatan nasional dan melawan hegemoni neoliberalisme yang telah lama menguasai Indonesia.
Dengan ciri-ciri nasionalisme, populisme, dan industrialisasi yang terarah, kebijakan ini jelas bertujuan untuk membangun ekonomi Indonesia dari desa hingga kota, mengutamakan pertanian dan memperkuat sektor pertahanan.
Lebih jauh lagi, Prof. Daniel menekankan bahwa jika Prabowo mampu mengembalikan UUD 1945 yang asli, maka Indonesia akan benar-benar bebas dari belenggu kapitalisme dan oligarki yang selama ini menguasai ekonomi negara.
Amandemen UUD 2002 hanya memberi ruang bagi elit-elit politik dan oligarki yang makin kenyang melahap kekayaan negara.
Prabowo menolak sistem yang telah menghancurkan fondasi bangsa ini dan menggantinya dengan kebijakan yang pro rakyat.
Prabowo juga tidak ragu untuk menunjukkan taringnya di kancah global dengan bergabung dalam BRICS. Di tengah degradasi kekuatan Barat, Indonesia yang dipimpin oleh Prabowo siap menyalip dan mengambil posisi terdepan.
Inilah saatnya bagi Indonesia untuk bangkit, menjadi negara berdaulat yang tidak hanya berdaya saing, tetapi juga melindungi kepentingan rakyatnya.
Saatnya kita berjuang bersama, mendukung kebijakan yang berpihak kepada rakyat, dan menuntut masa depan yang lebih cerah di bawah Prabowo Subianto.
Oleh Dede Prandana Putra (Pemerhati Sosial-Politik)
