Rabu, 18 Desember, 2024

Penguasaan Bahasa Inggris Menuju Indonesia Emas 2045

Tajuk Nasional – Presiden Prabowo Subianto berkelakar soal kemampuan berbahasa Inggris Menteri Investasi/Kepala BKPM di era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Bahlil Lahadalia yang kini menjabat Menteri ESDM. Prabowo bahkan sampai bertanya-tanya ke Bahlil bagaimana cara menghadapi investor luar negeri saat jadi Menteri Investasi. Hal itu diungkapkan Prabowo saat memberikan sambutan di perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024) malam kemarin.

Memahami lebih dalam, kelakar Prabowo bukan dalam kapasitas untuk menjatuhkan derajat seseorang. Tapi itulah fakta dan tantangan Indonesia ke depan dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Lewat Bahlil seorang putra Papua, Prabowo menyampaikan pesan tersirat bahwa pendidikan di Indonesia ke depan harus merata, dari Aceh hingga Papua, tidak tersentralistik di Pulau Jawa tapi juga daerah-daerah lainnya di luar Jawa.

Seperti diketahui, Bahlil mengenyam pendidikan di Kabupaten Fakfak, dari SD Negeri 1 Fakfak hingga SMP Negeri 1 Fakfak. Dia kemudian di Fakfak, untuk melanjutkan ke SMA YAPIS Fakfak. Ia memutuskan untuk belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura, sebuah perguruan tinggi swasta lokal.

Data Indeks Kemahiran Bahasa Inggris EF (EF EPI) 2023 menunjukkan kemampuan bahasa Inggris masyarakat Indonesia masih rendah yakni peringkat 79 dari 113 negara. Indeks tersebut menunjukkan skor bahasa Inggris masyarakat Indonesia sebesar 469. Data juga menunjukkan bahwa masyarakat di Pulau Jawa menjadi wilayah dengan kecakapan tertinggi, sementara Papua menunjukkan kecakapan paling rendah. Kota Jakarta dan Surabaya muncul sebagai kota dengan kecakapan bahasa Inggris paling tinggi.

Beberapa faktor yang mungkin bisa kita kategorikan sebagai penyebab rendahnya kemampuan bahasa Inggris di masyarakat Indonesia, seperti kurangnya efektifitas sistem pendidikan, serta terbatasnya akses distribusi pendidikan dan kesenjangan kualitas pendidikan.

Untuk itu, kurikulum bahasa Inggris di sekolah perlu diperbarui dengan lebih menekankan pada keterampilan komunikasi praktis. Saat belajar bahasa Inggris, penekanan yang lebih besar harus diberikan pada keterampilan berbicara dan mendengarkan, yang merupakan inti dari penggunaan bahasa sehari-hari. Selain itu, pemerintah dan lembaga pendidikan harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk daerah pedesaan, memiliki akses terhadap pendidikan bahasa Inggris yang berkualitas. Program pelatihan bagi guru bahasa Inggris lokal juga perlu ditingkatkan agar dapat mengajar siswa dengan lebih efektif. Selain itu, program beasiswa dan dukungan pendidikan bagi siswa di daerah terpencil untuk belajar bahasa Inggris juga dapat menjadi solusi jangka panjang.

Kecakapan berbahasa Inggris menjadi modal penting untuk sukses di masa depan dan pertumbuhan ekonomi. Kemahiran bahasa Inggris merupakan elemen krusial dalam persiapan menghadapi Indonesia emas pada tahun 2045. Khusus bagi pemerintah, perlu menetapkan tingkat kemahiran minimal untuk pengajar bahasa Inggris, serta memberikan akses kepada orang dewasa untuk program pembelajaran sehingga memiliki kemahiran yang baik dalam bahasa Inggris.

Rendra Hafiz
Pegiat Literasi Kaum Marjinal

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini