Saat negeri ini bergerak menuju babak baru pemerintahan, arahan Presiden Prabowo Subianto agar para menterinya merapatkan barisan bukanlah sekadar ucapan basa-basi pasca-lebaran.
Ini adalah panggilan moral dan ideologis yang menggugah kesadaran seluruh elemen bangsa: saatnya bersatu, saatnya bekerja tanpa ego, saatnya menciptakan Indonesia yang lebih kuat!
Pernyataan Menko PM Muhaimin Iskandar bahwa Prabowo meminta semua menteri merapatkan barisan adalah sinyal emas.
Di bawah kepemimpinan Prabowo, tidak ada ruang bagi kepentingan pribadi. Yang ada adalah gotong royong untuk kejayaan republik! Dan ketika Mensesneg Prasetyo Hadi menegaskan bahwa ini adalah bentuk pengingat dan penyemangat, kita tahu: ini bukan karena krisis, ini karena visi besar sedang disusun!
Bangsa yang besar tidak dibangun dengan langkah-langkah sendiri-sendiri. Bangsa ini butuh kekompakan. Butuh barisan yang rapat.
Seperti prajurit di medan laga, setiap menteri adalah ujung tombak yang harus bergerak serentak. Bukan saatnya terjebak dalam prasangka atau tafsir politis murahan. Ini tentang tanggung jawab sejarah!
Soliditas kabinet saat ini harus dijaga dan dirawat. Tidak cukup hanya sekadar bekerja—harus bekerja dengan semangat yang sama, dengan arah yang satu: Indonesia unggul!
Mari kita sambut ajakan Prabowo ini sebagai ajakan kebangkitan nasional baru. Rapatkan barisan, satukan tekad, kibarkan semangat! Sebab masa depan Indonesia tidak menunggu mereka yang ragu, tetapi akan digenggam oleh mereka yang bersatu. Saatnya bersatu untuk Indonesia yang lebih hebat!
Oleh Dede Prandana Putra (Pemerhati Sosial-Politik)