Pada 20 Oktober 2024, Indonesia menyaksikan pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden. Kini, pada 27 Januari 2025, mereka memasuki 100 hari kepemimpinan yang penuh semangat dan komitmen terhadap rakyat.
Dalam waktu yang singkat ini, pemerintah Prabowo-Gibran telah meluncurkan sejumlah kebijakan pro-rakyat yang menunjukkan betapa mereka bekerja keras untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Salah satu kebijakan yang menonjol adalah penghapusan kredit macet bagi satu juta pelaku UMKM, yang totalnya mencapai Rp14 triliun. Langkah ini jelas menunjukkan bahwa pemerintah hadir untuk membantu masyarakat bawah, khususnya para pelaku usaha kecil yang menjadi tulang punggung ekonomi negara.
Selain itu, Prabowo juga berfokus pada swasembada pangan dengan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan pangan seperti beras, jagung, gula, dan garam.
Pada 2026, impor BBM solar juga akan dihentikan dan digantikan dengan B50, sebuah langkah besar menuju swasembada energi.
Kesehatan masyarakat juga mendapat perhatian serius. Program pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk tensi darah, gula darah, foto rontgen, dan screening penyakit katastropik, menunjukkan komitmen pemerintahan ini dalam menjaga kesehatan rakyat.
Lebih dari itu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah dimulai, memastikan generasi penerus kita mendapatkan asupan gizi yang optimal.
Di sektor pendidikan, kenaikan gaji guru menjadi salah satu kebijakan strategis yang sangat positif. Kesejahteraan para pendidik merupakan salah satu prioritas utama Prabowo-Gibran, karena mereka adalah ujung tombak dalam mencerdaskan bangsa.
100 hari mungkin singkat, namun kebijakan-kebijakan yang dihadirkan oleh pemerintahan ini telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Prabowo-Gibran menunjukkan bahwa mereka benar-benar peduli terhadap rakyat, menjalankan janji-janji kampanye dengan komitmen kuat dan langkah konkret.
Pemerintahan yang efektif, efisien, dan pro-rakyat ini adalah bukti bahwa Indonesia kini berada di jalur yang tepat menuju kemakmuran yang lebih merata.
Oleh Dede Prandana Putra (Pemerhati Sosial-Politik)
