Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah memasuki 100 hari masa kerja. Gebrakan demi gebrakan dihadirkan sebagai bukti nyata komitmen mereka untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Dalam waktu singkat, berbagai kebijakan strategis telah diluncurkan, membawa optimisme baru bagi rakyat Indonesia.
Gebrakan diawali dari keputusan pemerintah menurunkan harga tiket transportasi udara sebesar 10 persen saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Menteri Koordinator Bidang Infrastuktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengumumkan langsung penurunan harga tiket pesawat tersebut. Hal ini disambut positif oleh masyarakat. Karena sangat ditunggu-tunggu oleh rakyat.
Tak lama berselang, salah satu langkah revolusioner adalah penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen yang dimulai pada 1 Januari 2025.
Namun, kebijakan ini menunjukkan keberpihakan kepada rakyat kecil karena kebutuhan pokok seperti beras, daging, dan pendidikan dibebaskan dari PPN.
Ini bukan hanya kebijakan fiskal biasa, tetapi sebuah langkah cerdas yang memastikan rakyat tetap terlindungi sambil menjaga keberlanjutan ekonomi negara.
Tidak hanya itu, pemerintah juga memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen untuk pelanggan dengan daya maksimal 2200 VA.
Langkah ini berlaku hingga Februari 2025 dan menjadi bukti nyata upaya melindungi daya beli masyarakat di tengah tantangan ekonomi global.
Gebrakan lainnya adalah program makan bergizi gratis yang dimulai pada 5 Januari 2025. Program ini menyasar kelompok rentan, termasuk ibu hamil dan menyusui, dengan target 15 juta penerima manfaat. Pemerintah memahami pentingnya nutrisi sebagai pondasi kesehatan dan kecerdasan generasi bangsa.
Lebih membanggakan lagi, Indonesia kini resmi menjadi anggota penuh BRICS, sebuah forum kerja sama ekonomi global. Bergabungnya Indonesia dalam kelompok ini pada 6 Januari 2025 memperkuat posisi negara sebagai kekuatan besar dunia.
Pemerintah juga tidak melupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan program penghapusan utang macet bagi satu juta nasabah UMKM, Prabowo-Gibran menunjukkan komitmen mereka terhadap ekonomi rakyat.
Pada sektor infrastruktur, 37 proyek ketenagalistrikan dengan kapasitas 3,2 GW diresmikan pada 21 Januari 2025, membawa harapan baru untuk kebutuhan listrik rumah tangga dan industri.
Kebijakan-kebijakan ini bukan hanya janji, melainkan bukti nyata bahwa pemerintah Prabowo-Gibran bekerja keras demi rakyat. Seperti kata Presiden Prabowo, “Kita yang penting niat kerja keras, dan saya sangat bangga kepada tim dan kabinet saya yang bekerja sangat kompak”.
Rakyat kini menyaksikan bagaimana kepemimpinan yang tegas dan visioner mampu membawa Indonesia menuju kejayaan.
Oleh Dede Prandana Putra (Pemerhati Sosial-Politik)
