Konferensi Tingkat Tinggi ke-16 BIMP-EAGA bukan sekadar pertemuan seremonial. Ini adalah panggung strategis tempat Presiden Prabowo Subianto menyuarakan tekad besar: menjadikan Indonesia lokomotif ketahanan ekonomi, pangan, dan energi di Asia Tenggara.
Di Kuala Lumpur, Prabowo tidak hanya berbicara sebagai kepala negara, tetapi sebagai pemimpin kawasan yang membawa harapan baru bagi jutaan rakyat di wilayah perbatasan dan pedesaan.
Tiga dekade sudah BIMP-EAGA berjalan. Tapi seperti yang disampaikan Presiden Prabowo, potensi kawasan ini belum sepenuhnya tergarap.
Inilah saatnya Indonesia tampil sebagai pelopor transformasi. Dengan kekayaan alam, kekuatan rakyat, dan visi strategis, Indonesia siap menggerakkan subkawasan ini menuju kemandirian dan kemakmuran sejati.
Prabowo menekankan pentingnya ketahanan pangan dan energi, bukan sebagai slogan kosong, tetapi sebagai fondasi kedaulatan.
Ia tidak ragu menyerukan pembentukan pusat produksi pangan regional di bawah naungan BIMP-EAGA.
Ini adalah strategi visioner yang memanfaatkan kekuatan kolektif demi ketahanan nyata.
Baca juga:Â Presiden Prabowo Hadiri KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur
Tak hanya ekonomi, Prabowo juga menyoroti keberhasilan kerja sama keamanan. Patroli bersama yang menurunkan angka pembajakan adalah bukti konkret bahwa solidaritas subregional mampu menjaga stabilitas kawasan.