TajukPolitik – Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu menanggapi komentar warganet yang meminta pemerintah pulangkan TKA China pasca bentrok dengan pekerja lokal.
Bentrokan yang terjadi di lokasi smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) yang berada di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Bentrok di PT GNI Morowali menyebabkan korban jiwa, yaitu dua orang tenaga kerja lokal dan satu orang tenaga kerja asing (TKA).
Terkait hal ini, seorang netizen meminta agar TKA China yang bermasalah segera dipulangkan oleh pemerintah.
“Tangkap dan segera pulangkan TKA China yang bermasalah dan tidak memenuhi syarat bekerja di Indonesia. Tugas pemerintah adalah mensejahterakan rakyat lokal,” cuit Ibnu Purna dalam akun Twitter @ibnupurna.
Said Didu meragukan bahwa pemerintah bisa memulangkan TKA China yang bermasalah, karena terdapat menteri yang menjadi pembela, sehingga kemungkinan pekerja lokal yang disalahkan.
“Ada Menteri pembela mereka. Sepertinya yg akan disalahkan adalah pekerja lokal,” ungkapnya dikutip tajuknasional.com dari Twitter @msaid_didu, Senin (16/1).
Sementara itu, penyebab bentrokan diduga berawal dari ratusan pekerja yang memaksa masuk pos 4 pabrik smelter PT GNI.
Mereka disebut-sebut ingin mogok kerja setelah tuntutan mereka tidak dituruti perusahaan.
Aparat yang berusaha mengendalikan massa di lokasi diduga tidak mampu meredamkan amarah massa hingga berujung bentrokan.
Berdasarkan informasi terkait, ada bentrokan yang terjadi antara dua kubu pekerja di perusahaan tersebut.
Bentrokan mulai terkendali usai aparat dari Kepolisian melerai dua kelompok pekerja.
Bahkan, setelah situasi sedikit terkendali, ratusan karyawan dilaporkan kembali melakukan aksi perusakan hingga membuat sejumlah kendaraan rusak terbakar.
Bentrok antar pekerja tambang di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah menyebabkan tiga pekerja meninggal dan sebanyak 69 orang ditangkap aparat kepolisian.
“Iya benar, saat ini sebanyak 69 orang sudah kita amankan,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto dikutip dari CNNIndonesia.com, Minggu (15/1).
Menurut Didik ada tiga pekerja yang tewas dalam bentrok ini. Salah satunya adalah tenaga kerja asing (TKA).
“Korban meninggal 2 orang TKI dan 1 orang TKA. Kemudian ada tiga orang pekerja yang mengalami luka-luka,” ujarnya.