TajukPolitik – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani langsung mendapat hujatan dan dianggap provokator usai video minta ijin tempur ke Jokowi viral.
Sperti dketahui belum lama ini, video tim internal Presiden bersama Bapak Presiden Jokowi sendiri bocor ke media sosial Twitter dan banyak diunggah kembali oleh media sosial lain hingga menghebohkan jagat maya.
Kegiatan dalam video tersebut diketahui adalah pada saat acara pertemuan akbar relawan Presiden Jokowi yang tergabung dalam Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu, 26 November 2022 lalu telah selesai dilaksanakan.
Dalam video tersebut, terlihat jelas Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyatakan serangan lawan kepada pihak-pihak atau rakyat yang selama ini melawan kepada pemerintahan alias kontra pada mereka.
“Kita ini gemes Pak, ingin melawan mereka. Kalau mau tempur lapangan kita lebih banyak (massanya),” ujar Benny Ramdhani.
Alhasil, usai video itu beredar, Benny Rhamdani di anggap sebagai pemecah belah hingga provokator. Sejak Senin (28/11), tagar provokator (#provokator) dan tempur (#tempur) menjadi trending di Twitter. Instagram pribadi Benny Rhamdani (@bennybranirhamdani) pun diserang bertubi-tubi oleh warganet pada beberapa postingan yang dikutip tajuknasional.com pada Rabu, (30/11).
“Ga bisa makan klau gak jadi pemecah rakyat,” tulis salah satu warganet.
“Pemecah belah bangsa gajinya berapa? Setara dengan buzzer atau lebih?” Salah satu komentar warganet.
Bahkan ada yang nantangin mau tempur kapan,”kapan mulai tempur pak? Sudah pada nunngu,” ujar komentar lain.
“Ini Provokator sesungguhnya. Tangkap!!” sahut warganet lainnya.
Sementara itu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang jadi rumah dari Jokowi turut mengecam keras video pernyataan Benny Rhamdani yang sempat viral di media sosial.
Video tersebut berisi pernyataan relawan pendukung Jokowi, Benny Rhamdani yang meminta ‘izin tempur’ ke Presiden Jokowi untuk melawan para pihak yang dianggap berseberangan.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengkritik keras video pernyataan Benny di hadapan Jokowi itu viral di media sosial. Said menilai pernyataan itu justru sedang menjerumuskan Jokowi.
“Tidak bisa relawan meminta bapak presiden atau dia sendiri akan melawan atau meminta presiden bikin undang-undang untuk mengkriminalisasi orang yang berbeda. Maka sebenarnya kalau itu dilakukan akan menjerumuskan bapak presiden kita,” kata Said, Senin (28/11).
Said lantas meminta kepada relawan pendukung Jokowi agar tak menyeret orang nomor satu di Indonesia itu ke tempat yang tak semestinya. Baginya, tugas seorang Presiden adalah merawat NKRI dan menyatukan semua elemen bangsa.
Ia menilai kritik dari pihak yang berseberangan dengan Jokowi harus diterima asalkan proporsional.
“Kalau ada perbedaan, ada yang kemudian mengkritik bapak presiden selagi kritiknya proporsional tidak menghina bapak presiden itu harus diterima,” kata Said.
Said berpandangan bahwa Jokowi merupakan sosok yang sopan dan diklaim tak akan mencampuri urusan hukum. Ia pun berpandangan kritik terhadap presiden merupakan hal biasa terjadi di kesehariannya.